Har Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Musik Mengoptimalkan Kecerdasan Otak

Thursday, May 19, 2011

image ahukah Anda musik dapat mengoptimalkan kecerdasan? Musik memang punya kekuatan luar biasa, yang berdampak besar bagi kejiwaan, termasuk bagi bayi dan balita. Lihat saja ketika anak mulai suka ketawa atau saat sudah bisa jalan, sedikit bergoyang mengikuti irama yang ia suka.
Musik dan matematika. Banyak penelitian membuktikan, janin menunjukkan reaksi tertentu jika diperdengarkan musik. Ibu hamil merasakan gerakan janin yang semakin cepat atau justru lebih santai. Sementara itu, banyak juga yang berpendapat musik klasik yang diperdengarkan pada ibu hamil, dan juga janinnya, dapat mencetak anak dengan kecerdasan tinggi. Psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shaw dari University of California-Irvine, Amerika Serikat, pada tahun 1994 melakukan penelitian yang membuktikan bahwa erat kaitan antara kemahiran bermusik dan penguasaaan level matematika yang tinggi dan keterampilan-keterampilan sains. Setelah delapan bulan, penelitian kedua pakar Amerika ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan program pendidikan musik meningkat inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang) sebesar 46 % dibandingkan anak-anak yang tidak diekspos oleh musik.
Musik dan bermain anak. Getaran musik itu rupanya masuk ke jiwa kita melalui neuron di otak. Ahli saraf dari Harvard University, Mark Tramo, M.D. mengatakan, "Dalam otak kita, jutaan neuron dari sirkuit secara unik menjadi aktif ketika kita mendengar musik." Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak, termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan. Dari sinilah kaitan antara musik dan kecerdasan terjadi. Namun, bukan berarti Anda harus buru-buru beli grand piano buat balita. Anda juga tak wajib mendominasi rumah dengan komposisi Rachmaninoff. Yang penting, biasakanlah musik menghiasi ruang di sekitar anak-anak. Putarkan lagu di radio.
Bernyanyilah bersama. Melalui kegiatan bermain, anak memperoleh manfaat dari musik. Dr. Dee Joy Coulter (1995) pendidik neuroscience dan penulis buku Early Childhood Connections: The Journal of Music and Movement-Based Learning, mengklasifikasikan lagu-lagu, gerakan dan permainan anak sebagai latihan untuk otak yang brilian, yang mengenalkan anak pada pola bicara, keterampilan-keterampilan sensory motor, dan strategi gerakan yang penting. Tak hanya perkembangan bahasa dan kosa kata anak meningkat melalui permainan yang mengandung musik, namun juga logika dan keterampilan-keterampilan beriramanya. Logika membuat anak nantinya mampu mengorganisasi ide dan mampu memecahkan masalah. Karena berbagai manfaat yang didapat dari musik, pendidikan prasekolah pun menggunakan musik sebagai bagian dari proses pendidikan.
Sumber : ayahbunda.co.id

Gaya Belajar

Wednesday, May 18, 2011

image Gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran. Fleming dan Mills (1992) mengajukan empat kategori tersebut sebagai berikut:

Visual (V):
Kecenderungan ini mencakup menggambarkan informasi dalam bentuk peta, diagram, grafik, flow chart, dan simbol visual seperti panah, lingkaran, hirarki dan materi lain, yang digunakan instruktur untuk merepresentasikan hal-hal yang dapat disampaikan dalam kata-kata. Hal ini mencakup juga desain, pola, bentuk dan format lain yang digunakan untuk menandai dan menyampaikan informasi.

Aural / Auditory (A):
Modalitas ini menggambarkan preferensi terhadap informasi yang “didengar atau diucapkan”. Siswa dengan modalitas ini belajar secara maksimal dari ceramah, tutorial, tape, diskusi kelompok, bicara, dan membicarakan materi. Hal ini mencakup berbicara dengan suara keras atau bicara kepada diri sendiri.
Read/write (R):
Preferensi ini adalah untuk informasi yang ditampilkan dalam bentuk kata-kata. Preferensi ini menekankan pada input berupa teks dan output berupa bacaan atau tulisan dalam segala bentuknya. Orang yang memiliki modalitas ini menyukai power point, daftar, kamus, dan bentuk kata-kata lainnya.
Kinesthetic (K):
Berdasarkan defnisi, modalitas ini mengarah pada pengalaman dan latihan (simulasi atau nyata, meskipun pengalaman tersebut melibatkan modalitas lain. Hal ini mencakup demonstrasi, simulasi, video dan film dari pelajaran yang sesuai aslinya, sama halnya dengan studi kasus, latihan, dan aplikasi.

TIPE VISUAL
Media/bahan yang cocok:
• Guru yang menggunakan bahasa tubuh atau gambar dalam menerangkan.
• Media gambar, video, poster dan sebagainya.
• Buku yang banyak mencantumkan diagram atau gambar
• Flow chart
• Grafik
• Menandai bagian-bagian yang penting dari bahan ajar dengan menggunakan warna yang berbeda
• Simbol-simbol visual
Strategi belajar:
• Mengganti kata-kata dengan simbol atau gambar

TIPE AUDITORI
Media/bahan yang cocok:
• Menghadiri kelas
• Diskusi
• Membahas suatu topik bersama dengan teman
• Membahas suatu topik bersama dengan guru
• Menjelaskan ide-ide baru kepada orang lain
• Menggunakan perekam
• Mengingat cerita, contoh, atau lelucon yang menarik
• Menjelaskan bahan yang didapat secara visual (gambar, power point, dsb.)
Strategi belajar:
• Catatan yang Anda buat mungkin sangat tidak memadai. Tambahkan informasi yang didapat dengan cara berbicara dengan orang lain dan mengumpulkan catatan dari buku.
• Rekam ringkasan dari catatan yang dibuat dan dengarkan rekaman tersebut
• Minta orang lain untuk ‘mendengar’ pemahaman Anda mengenai suatu topik
• Baca buku atau catatan dengan keras

TIPE BACA/TULIS:
Media/bahan yang cocok:
• Kamus
• Handout
• Buku teks
• Catatan
• Daftar
• Essay
• Membaca buku manual
Strategi belajar:
• Tuliskan kata-kata secara berulang-ulang
• Baca catatan Anda (dengan sunyi) secara berkali-kali
• Tulis kembali ide atau informasi dengan kalimat yang berbeda
• Terjemahkan semua diagram, gambar, dan sebagainya ke dalam kata-kata

TIPE KINESTETIK
Media/bahan yang cocok:
• Menggunakan seluruh panca indera – penglihatan, sentuhan, pengecap, penciuman, pendengaran.
• Laboraturium
• Kunjungan lapangan
• Pembicara yang memberikan contoh kehidupan nyata
• Pengaplikasian
• Pameran, sampel, fotografi
• Koleksi berbagai macam tumbuhan, serangga, dan sebagainya
Strategi belajar:
• Anda akan mengingat kejadian nyata yang terjadi
• Masukan berbagai macam contoh untuk memudahkan dalam mengingat konsep
• Gunakan benda-benda untuk mengilustrasikan ide
• Kembali ke laboraturium, atau tempat Anda dapat melakukan eksprimen
• Mengingat kembali mengenai eksperimen, kunjungan lapangan, dan sebagainya.
by episentrum

7 Kebiasaan Sederhana untuk Mempertajam Pikiran

zen

Kebiasaan atau gaya hidup yang sederhana sebenarnya lebih memiliki kemampuan radikal untuk mempertajam cara berpikir kita dan meningkatkan potensi kehidupan kita. Kalau mau sebenarnya kita bisa dengan mudah mengintegrasikan perilaku atau kebiasaan yang sederhana tersebut ke dalam rutinitas hidup kita.

First we form habits, then they form us.
- Rob Gilbert

1. Memberikan tantangan baru kepada pikiran

Ini bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan baru, berlatih keterampilan baru atau sekedar menyerap informasi baru. Kita terbiasa dengan rasa nyaman berada di lingkungan yang sudah dikenal dan takut berhadapan dengan yang baru. Padahal pikiran kita sangat mampu menyerap informasi dan beradaptasi dengan lingkungan yang sama sekali asing. Alien

Dalam otak kita suatu perilaku dapat diibaratkan sebagai satu jalan di hutan lebat yang harus diretas, pada saat pertama memang kita seringkali gagal bila bentuknya semacam skill, tapi seiring dengan makin sering dijalani maka jalannya akan berkembang makin lebar. Nah tugas kita adalah memperbanyak percabangan jalan tadi agar pikiran kita bisa terus makin kaya dengan cara-cara baru. Wawasan kita akan makin luas, keterampilan kita makin meningkat dan setidaknya anda akan terhindar dari rasa bosan. Island with a palm tree

2. Perlakukan otak dengan baik

food sleep sport-kid

Pikiran atau otak (sebagai organnya) adalah bagian dari tubuh. Memang secara berat hanya kurang lebih 2% akan tetapi bila dikaitkan dengan penyerapan oksigen misalnya otak mengkonsumsi lebih dari 20%. Otak juga harus terjaga dari defisit glukosa. Pernah dengar hipoglikemik? Pada saat kondisi seperti itu biasanya paling sulit diajak mikir. Sick smile

Berikan bahan bakar yang cukup. Makanan yang sehat. Jaga kadar oksigen darah tetap tinggi dengan olahraga teratur. Dan berikan kesempatan istirahat yang cukup. Beberapa literatur menyatakan tidur yang cukup untuk orang dewasa adalah 4-8 jam sehari. Pikiran yang lelah juga menjadi lingkaran setan mengganggu tidur dan sebaliknya tidur yang tidak cukup akan mengganggu cara berpikir. Sleepy smile

3. Kita hidup sekarang, fokus, perhatikan sekarang !

Semenit yang lalu itu sudah jadi sejarah, semenit kedepan masih angan-angan. Kita hidup di saat sekarang, karenanya fokus ! Kita tidak bisa belajar sesuatu atau mengingat sesuatu yang terjadi sekarang bila pikiran kita terjebak di masa lalu atau masa depan.

Jadi jangan biarkan pikiran anda mengembara terlalu jauh (berpanjang angan), alih-alih tinggal di masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan, berpikirlah dan hiduplah pada saat ini. Sun

4. Jika punya rencana, tuliskan.

68017-School_CalendarJika sesuatu membutuhkan perhatian anda di masa depan (rencana), tulislah rencana anda. Untuk jangka pendek. Tulis saja semacam to-do list. Ngga usah memboroskan otak untuk mengingat hal-hal yang perlu anda lakukan besok. Itu akan sangat membuang kesempatan mendapatkan informasi, melatih skill atau mencoba sesuatu yang baru menjadi berkurang.

Saat sekarang ini sudah cukup banyak gadget yang bisa melakukan fungsi office sederhana seperti ini. Mobile phone

5. Dipelajari berulang-ulang.

Seringkali disebut over-learning. Tujuan utamanya adalah meretensi informasi. Bila ia merupakan kegiatan atau praktek, maka lama-kelamaan akan berubah menjadi terampil. Sbgmana disebutkan di point 1., keterampilan baru sama seperti jalan setapak baru. Pertama memang harus sulit. Semakin lama dipelajari akan semakin mudah. dan bahkan kita bisa lebih santai dalam melakukannya.

Terlebih bila kita harus melakukannya dengan sedikit bantuan eksternal, maka kita harus lebih rajin berlatih. Contohnya seorang orator, orator yang baik justru akan mempelajari bahan yang akan disampaikan. Dokter bedah, pianis konser, dan masih banyak profesi lainnya.

6. Membina hubungan baik

Membina hubungan baik dengan orang di sekitar kita. Bahkan mungkin yang lebih bersifat meningkatkan semangat akan mempertajam pikiran. Karena otak manusia yang sedang dalam keadaan stress memikirkan hubungan dengan rekan kerja, keluarga, masyarakat cenderung bekerja tidak optimal.

Manusia adalah makhluk sosial. interaksi rutin yang baik dengan teman-teman dekat dan keluarga akan mengurangi masalah-masalah yang perlu dipikirkan dan akan meningkatkan gairah kerja.

7. Selalu bersikap positif dan selalu dapatkan alasan untuk tersenyum

Semakin sering kita merasa positif akan juga membuat semakin mudah kita melakukan apa yang sedang kita kerjakan. Bila anda menggabungkannya dengan 6 poin di atas efeknya akan berlipat-lipat. Kita sudah sering dengar cerita berpikir dan merasa positif (positive thinking & positive feeling) yang selalu mengawali cerita-cerita sukses.

“The way to overcome negative thoughts and destructive emotions is to develop opposing, positive emotions that are stronger and more powerful.”
- Dalai Lama

Akhirul Kalam

Yang paling penting sebenarnya adalah bukan materi dari postingan ini, akan tetapi aplikasi sedikit demi sedikit apa yang sudah kita pelajari di atas. Mulai dari yang paling kecil, mulai dari sekarang. Pilih salah satu yang terasa cocok dengan anda dan lakukanlah .. nanti akan terasa dorongan untuk mengerjakan yang lainnya. Dan akan berubah menjadi kebiasaan. Selamat mempertajam pikiran dan merubah hidup anda menjadi lebih baik.

sumber : http://dragus.cn

Musik Menentukan Kecerdasan Otak Kanan & Otak Kiri Anak

Sunday, May 15, 2011

Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik dapat meningkatkan sekaligus memperkaya perkembangan otak anak di bawah usia tiga tahun. Mendengarkan musik pada si kecil dapat meningkatkan kemampuannya kreatifitas dan sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik klasik dapat meningkatkan sekaligus memperkaya perkembangan otak anak di bawah usia 3 tahun.
Hal tersebut dicapai melalui ritme, melodi, dan harmonisasi. Sebuah penelitian yang dilakukan Gordon Shaw, seorang dokter terkenal, juga menyimpulkan bahwa musik klasik dapat memperkaya kemampuan spatial otak, atau kemampuan memahami konstruksi obyek dua dan tiga dimensi. Kemampuan ini sangat penting bagi penguasaan ilmu matematika dan sains. Penelitian lain juga membuktikan bahwa musik klasik dapat meningkatkan kreatifitas.
Menginjak usia diatas 5 tahun, tentunya kebutuhan akan musik klasik mulai beralih atau menaiki tangga jenis musik yang lebih kuat lagi. Program Indonesia Jenius memberikan pelatihan kepada anak-anak usia 5 tahun ke atas. Dimana kebutuhan musiknya sudah meningkat dari musik klasik menjadi "musik jenius", dengan kata lain musik yang sudah distimulasikan dengan kebutuhan akan otak anak usia pertumbuhan. Dimana musik yang diberikan mempunyai tujuan utama untuk menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri si anak. Terbukti tingkat kecerdasan dan kepercayaan diri pada anak-anak menjadi meningkat. Mereka jago berhitung dengan sempoa dan juga jago bernyanyi. Ada lagi anak yang pinter melukis namun satu sisi dia juga pintar di matematika. Secara garis besar fungsi otak kanan maupun kirinya mulai lebih terasah.
Namun lebih bagus lagi, jika anak yang rutin kita berikan musik juga dilatih dengan senam otak. Yang mana senam otak tersebut betul-betul merangsang akan pertumbuhan otak si anak lebih maksimal lagi. Banyak ahli mengatakan, rata-rata manusia hanya menggunakan kemampuan otaknya 2% - 5%. Jika anak-anak kita bisa menggunakan kemampuan otaknya lebih dari 5%, bisa dibayangkan bahwa anak tersebut akan memiliki kemampuan diatas rata-rata anak yang lain. Pada ibu hamil, disarankan untuk tidak mendengarkan musik berirama keras, seperti musik rock, untuk menghindari overstimulasi. Musik yang tenang dan rileks memberikan rasa tenang kepada ibu dan bayi. Lebih lanjut menurut Jayne, ahli musik terapi, musik dapat digunakan sebagai terapi bayi-bayi yang lahir prematur di NICU (unit khusus bayi prematur di rumah sakit) untuk mengoptimalkan terapi dan memfasilitasi tumbuh kembangnya.
MANFAAT MUSIK BAGI SI KECIL :

  1. Mampu merangsang tidur yang nyenyak, dan mendorong produksi hormon pertumbuhan.
  2. Menenangkan tubuh, otot dan saraf, membantu mempersiapkan otak untuk belajar dan juga meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) dan emosional (EQ).
  3. Dalam format, ritme, dan melodi yang berbeda, musik dapat merangsang fungsi otak dan menciptakan serat saraf pada otak yang berguna dalam kemampuan di bidang matematika dan sains di masa depan.
  4. Mendorong komunikasi antarsel saraf, meningkatkan kemampuan bahasa dan membaca.
  5. Mampu meningkatkan pertumbuhan emosional, daya khayal, dan kreativitas.
  6. Menawarkan kesenangan, mendorong otak anak untuk mengatur kembali ide-ide, mengembangkan daya ingat, dan menggunakannya secara efisien.
  7. Mozzart efek, adalah beberapa istilah dalam musik yang mempengaruhi orang untuk dapat meningkatkan kecerdasan. Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa anak telah mendengar musik, tingkat kecerdasaannya yang lebih tinggi dari rata-rata dari seseorang yang tidak tahu musik. Dengan beberapa cara, untuk merangsang otak agar "belajar" tentang segala sesuatu dari nada musik. Musik klasik juga yang baik untuk bayi dan ibu hamil karena akan meningkatkan kecerdasan bayi dan membuat si ibu lebih santai.
  8. Menyegarkan. Kadang-kadang ketika kita merasa bosan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, dengan mendengarkan musik walaupun hanya beberapa saat kita akan dapat merasa segar kembali. Jadi kita akan mendapatkan semangat kembali untuk melakukan aktifitas kita.
  9. Motivasi. Kita dapat mengambil contoh ketika upacara bendera atau acara kenegaraan atau bahkan ketika pemberian mendali olimpiade. Ketika kita mengikutinya, kami ikut menyanyikan lagu nasional atau lagu kebangsaan. Dengan menyanyikan itu kita akan termotivasi untuk mencintai bangsa kita, pahlawan nasional, dan bahkan juga memberikan semangat baru bagi kita. Bahkan ada beberapa orang yang akan mudah belajar atau bekerja dengan mendengarkan musik.
  10. Terapi. Beberapa pakar menyatakan bahwa musik juga bermanfaat dari sisi medis. Ketika sakit dengan mendengarkan musik tertentu akan bisa menjadi terapi yang diharapkan dapat menyembuhkan.
  11. Komunikasi. Sebagai bahasa universal, musik dapat menjadi pesan ke semua negara di dunia tanpa membatasi bahasa. Bahkan satelit luar angkasa yang dikirimkan ke luar angkasa juga membawa musik.

HUBUNGAN MUSIK DENGAN TUBUH :
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Saya mencoba mencari asal usul musik dan sejak kapan awalnyamanusia mengenal musik, tak ada data pasti tentang ini.
Seringkali sebagian orang menilai bahwa jenis musik yang baik didengar itu hanya masalah selera. Namun di lain pihak kita juga menyadari, bahwa musik dapat mempengaruhi kita secara emosi, fisik, mental, dan spiritual. Jenis musik mana yang baik untuk kesehatan emosi, fisik, mental, dan spiritual sering membawa kita pada berbagai kontroversi. Pada kesempatan ini, saya akan sedikit memberikan data-data penelitian mengenai efek musik terhadap berbagai bagian dan fungsi tubuh kita, termasuk bagaimana efeknya terhadap otak, peningkatan berbagai hormon, dan hubungannya dengan ritme tubuh.
Semua jenis bunyi atau bila bunyi tersebut dalam suatu rangkaian teratur yang kita kenal dengan musik, akan masuk melalui telinga, kemudian menggetarkan gendang telinga, mengguncang cairan di telinga dalam serta menggetarkan sel-sel berambut di dalam Koklea untuk selanjutnya melalui saraf Koklearis menuju ke otak. Ada 3 buah jaras Retikuler atau Reticular Activating System yang diketahui sampai saat ini. Pertama: jaras retikuler-talamus. Musik akan diterima langsung oleh Talamus, yaitu suatu bagian otak yang mengatur emosi, sensasi, dan perasaan, tanpa terlebih dahulu dicerna oleh bagian otak yang berpikir mengenai baik-buruk maupun intelegensia. Kedua: melalui Hipotalamus mempengaruhi struktur basal "forebrain" termasuk sistem limbik, dan ketiga: melalui axon neuron secara difus mempersarafi neokorteks. Hipotalamus merupakan pusat saraf otonom yang mengatur fungsi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan otot usus, fungsi endokrin, memori, dan lain-lain. Seorang peneliti Ira Altschuler mengatakan "Sekali suatu stimulus mencapai Talamus, maka secara otomatis pusat otak telah diinvasi".
Sebuah survey pada suatu seminar menunjukkan bahwa pendengarnya mengatakan bahwa mereka tidak mendengarkan syair dari sebuah lagu. Namun pada waktu lagu tersebut diperdengarkan, separuh dari mereka dapat melagukannya tanpa mereka sadari. Hal ini menunjukkan adanya memori dalam otak yang mampu merekam apa saja yang masuk melalui pendengarannya bersama musik, tanpa mampu dicerna oleh akal sehat. Kesimpulannya tidak ada lagu/musik yang mampu dicegah masuknya ke dalam otak kita, walaupun kita berkata "saya tidak mendengarkan syairnya".
Seorang peneliti, Donald Hodges, mengemukakan bahwa bagian otak yang dikenal sebagai Planum Temporale dan Corpus Callosum memiliki ukuran lebih besar pada otak musisi jika dibandingkan dengan mereka yang bukan musisi. Kedua bagian ini bahkan lebih besar lagi jika para musisi tersebut telah belajar musik sejak usia yang masih sangat muda yakni di bawah usia tujuh tahun. Gilman dan Newman (1996) mengemukakan bahwa Planum Temporale adalah bagian otak yang banyak berperan dalam proses verbal dan pendengaran, sedangkan Corpus Callosum berfungsi sebagai pengirim pesan berita dari otak kiri kesebelah kanan dan sebaliknya. Seperti kita ketahui otak manusia memiliki dua bagian besar, yaitu otak kiri dan otak kanan. Walaupun banyak peneliti mengatakan bahwa kemampuan musikal seseorang berpusat pada belahan otak kanan, namun pada proses perkembangannya proporsi kemampuan yang tadinya terhimpun hanya pada otak kanan akan menyebar melalui Corpus Callosum kebelahan otak kiri. Akibatnya, kemampuan tersebut berpengaruh pada perkembangan linguistik seseorang.
Dr. Lawrence Parsons dari Universitas Texas San Antonio menemukan data bahwa harmoni, melodi dan ritme memiliki perbedaan pola aktivitas pada otak. Melodi menghasilkan gelombang otak yang sama pada otak kiri maupun kanan, sedangkan harmoni dan ritme lebih terfokus pada belahan otak kiri saja. Namun secara keseluruhan, musik melibatkan hampir seluruh bagian otak. Dr. Gottfried Schlaug dari Boston mengemukakan bahwa otak seorang laki-laki musisi memiliki Cerebellum (otak kecil) 5% lebih besar dibandingkan yang bukan musisi. Kesemua ini memberikan pengertian bahwa latihan musik memberikan dampak tertentu pada proses perkembangan otak.
MUSIK DAN PRODUKSI HORMON
Mary Griffith, seorang ahli fisiologi, mengemukakan bahwa hipotalamus mengontrol berbagai fungsi saraf otonom, seperti bernapas, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan usus, pengeluaran hormon tiroid, hormon adrenal cortex, hormon sex, bahkan dapat mengontrol seluruh metabolisme tubuh kita. Sebuah studi menemukan adanya peningkatan Luteinizing Hormone (LH) pada saat mendengarkan musik. LH adalah suatu hormon sex yang merangsang pematangan sel telur.
Penelitian lain oleh Satiadarma (1990) dilakukan dengan cara mengukur suhu kulit menggunakan alat Galvanic Skin Response (GSR). Pada saat subyek penelitian mendengarkan musik hingar-bingar, maka suhu kulit lebih rendah dari pada suhu basal (suhu normal individu tersebut tanpa musik). Sebaliknya, ketika musik lembut diperdengarkan, suhu kulit meninggi dari biasanya. Hal ini menunjukkan adanya suatu hormon stress yang dilepaskan oleh otak, yaitu Adrenalin, yang dapat mempengaruhi bekerjanya pembuluh darah di kulit untuk vasokonstriksi (menyempit) atau vasodilatasi (melebar). Pada kondisi stress, adrenalin banyak dikeluarkan dan pembuluh darah kulit menyempit, sehingga suhu kulit menurun. Kesimpulannya adalah jenis musik hingar-bingar dapat menyebabkan kita stress, sedangkan musik lembut memiliki efek menenangkan.
Penelitian oleh Ann Ekeberg menunjukkan pengaruh jenis musik terhadap denyut jantung. Siswa di sebuah sekolah menjadi subyek penelitian dan mereka diukur kecepatan denyut nadinya sebelum mendengar musik. Kemudian musik jenis hard rock diperdengarkan selama 5 menit. Semua siswa harus tetap duduk tenang di kursi mereka. Pada akhir tes, denyut nadi diperiksa kembali dan dicatat. Hasilnya adalah peningkatan denyut nadi sebesar 7-12 denyut per menit.
Tore Sognefest, seorang Master in Music dari Academy of Music, Bergen, Norway, melakukan tes yang serupa terhadap siswa di sekolahnya. Musik dari grup AC/DC, "Hell�s Bells" diperdengarkan dan hasilnya denyut nadi meningkat 10 denyut per menit, sedangkan waktu "Air" dari Bach dimainkan, denyut nadi menurun 5 denyut per menit. Kesimpulannya, walaupun pendengar duduk diam di kursinya, energi yang berlebihan dari musik rock tetap akan mempengaruhi jantung untuk berdetak lebih cepat. Itu sebabnya pendengar musik rock sangat sulit untuk duduk diam bila mendengar musik yang mempercepat denyut jantung. Energi yang terakumulasi akan mencari jalan untuk dilepaskan.
Selain meningkatkan denyut jantung, tekanan darahpun dapat meningkat oleh adanya adrenalin. Hal ini juga akan kembali meningkatkan produksi adrenalin, karena tubuh yang berada dalam keadaan stress, berusaha untuk mengatasinya dengan memproduksi lebih banyak adrenalin agar alert/waspada. Jika denyut stress ini berlangsung terus menerus, misalnya pada sebuah konser rock yang panjang, maka jumlah adrenalin yang diproduksi menjadi berlebihan, dan tubuh tidak mampu lagi untuk membuang kelebihan ini. Sebagian kelebihan adrenalin ini akan diubah oleh tubuh menjadi zat kimia lain yang dikenal dengan adrenochrome (C9H9O3N). Sebenarnya senyawa ini adalah suatu obat psikotropika yang mirip dengan LSD, Mescaline, STP, dan Psylocybin. Beberapa tes menunjukkan bahwa zat ini menimbulkan suatu ketergantungan, seperti obat-obat lainnya. Jadi tidaklah aneh bila orang �high� dalam sebuah konser rock, memasuki kondisi trance dan kehilangan kontrol diri. Sebagaimana dalam semua keadaan ketergantungan / adiksi, maka akan terjadi toleransi. Musik yang sama yang semula dapat menimbulkan rasa excitement, sekarang tidak lagi memuaskan. Dibutuhkan kepuasan yang lebih tinggi, dibutuhkan musik yang lebih keras, lebih kacau dan lebih tidak beraturan. Dimulai dengan soft rock, kemudian rock�n'roll, dan dilanjutkan menjadi heavy metal rock.
David Noebel, meneliti bahwa nada bass dengan getaran frekuensi rendah bersama-sama dengan dentuman drum, mempengaruhi cairan serebrospinal, yang akan mempengaruhi kelenjar Pituitary di otak. Kelenjar ini memiliki fungsi sekresi berbagai hormon tubuh. Peneliti lain di Denver, Colorado, Amerika Serikat membandingkan berbagai macam efek oleh berbagai jenis musik terhadap tanaman. Tanaman-tanaman itu ditempatkan di dalam lima buah rumah tanaman yang identik. Tanah, cahaya, dan kondisi air dibuat persis sama satu sama lain dan jenis tanamannya pun sama. Selama beberapa bulan peneliti �memperdengarkan jenis musik yang berbeda pada masing-masing rumah tanaman tersebut. Rumah pertama, karya Bach; yang kedua, musik India; yang ketiga, hard rock; yang keempat, musik country dan Barat; sedangkan yang kelima, tidak diperdengarkan musik apapun. Hasilnya, di rumah tanaman yang hanya diperdengarkan musik hard rock, tidak ada hasil pertumbuhan sama sekali. Pertumbuhan berhenti dan tidak mau berbunga. Di rumah tanaman yang dengan musik Bach dan India, tanaman nampak hijau, tumbuh dengan subur, sehat, dan berbunga banyak. Tanaman yang mendengarkan musik country dan Barat tumbuh sama seperti tanaman yang tidak diperdengarkan musik, pertumbuhannya biasa saja dengan jumlah bunga normal. Tentunya tidak ada hubungan emosional pada tanaman, namun pasti terjadi sesuatu melalui frekuensi gelombang suara yang mempengaruhi laju pertumbuhan mereka. Kalau musik mempunyai pengaruh yang sangat dalam terhadap organisme sederhana seperti itu, apa pengaruhnya terhadap sistem yang lebih kompleks?
Musik juga dikenal sebagai wahana terapi. Sejak zaman dahulu dikenal penyembuhan fisik dan mental melalui musik. Daud memainkan kecapi sambil menyanyi untuk menyembuhkan Raja Saul yang sedang gundah. Musik juga dipakai oleh Raja Philip V dari Spanyol, Raja George II dari Inggris, dan Raja Ludwig II dari Bavaria untuk penyembuhan. O�Sullivan (1991) mengemukakan bahwa musik mempengaruhi imaginasi, intelegensi dan memori, di samping juga mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorfin. Endorfin kita ketahui dapat mengurangi rasa nyeri, sehingga dapat mengurangi penggunaan obat analgetik, juga menurunkan kadar katekolamin dalam darah, sehingga denyut jantung menurun. Mornhinweg (1992) meneliti 58 subyek sehat untuk menilai jenis musik mana yang menurunkan stress. Musik klasik ternyata memberikan efek relaksasi yang dapat dibuktikan secara statistik dibandingkan dengan musik "new age". Musik yang menenangkan ini juga dipakai dalam pengobatan penderita infark miokard (serangan jantung), pasien sebelum operasi, bahkan untuk menurunkan stress pasien yang menunggu di ruang tunggu praktek.
HUBUNGAN MUSIK DENGAN RITME TUBUH
Sesungguhnya manusia adalah makhluk yang ritmik. Ada siklus gelombang pada otak, siklus tidur, denyut jantung, sistem pencernaan, dan lain-lain yang kesemuanya bekerja dalam satu ritme. Fenomena ritmik ini bukan hanya terjadi pada manusia, tetapi pada hampir semua mahluk hidup, termasuk tumbuh-tumbuhan. Bila ada gangguan terhadap ritme tubuh ini, maka dapat terjadi berbagai penyakit, seperti diabetes, kanker, dan gangguan pernapasan.
Peneliti David A. Noebel menemukan bahwa ritme musik rock dapat mengganggu kadar insulin dan kalsium dalam tubuh. Sumber makanan otak kita didapat dari gula dalam darah, namun bila darah lebih banyak dialirkan ke organ lainnya, maka otak akan kekurangan gula. Dengan demikian daya pikir dan pertimbangan moral juga menjadi tumpul. Tidak heran bila orang mendengar musik rock dalam sebuah konser, mereka dapat berbuat apa saja, tanpa pertimbangan. Jantung manusia berdenyut 70-80 kali per menit dengan teratur, denyut jantung bila didengar dengan stetoskop akan berbunyi DUG-dug-�� Bunyi pertama lebih keras, bunyi kedua lebih lemah, diikuti fase istirahat. Musik yang baik memiliki ritme DUG-dug-DUG-dug untuk 4/4 dan DUG-dug-dug untuk 3/4. Ini adalah jenis irama yang sehat, karena sesuai dengan ritme tubuh. Musik rock memiliki ritme yang terbalik, dug-DUG-dug-DUG. Ritme yang lebih keras jatuh pada ritme ke-dua dan ke-empat. Atau dug-dug-DUG, sehingga ritme keras jatuh pada ritme ke-tiga, dikenal dengan istilah "back beat"/anapestic beat. Ritme keras bahkan dapat jatuh pada sembarang tempat, disebut sebagai "break beat". Ritme demikian berbahaya bagi tubuh, karena berlawanan dengan ritme tubuh yang sehat.
Menurut John Diamond, seorang dokter di New York, ritme yang berlawanan dengan ritme tubuh akan mengganggu sinkronisasi antara kedua sisi otak, dengan demikian simetri antara otak kiri dan kanan tidak ada lagi. Ia mencoba memperdengarkan musik rock pada pekerja pabrik, ternyata produktivitas menurun. Dibutuhkan jenis musik dengan ritme tertentu untuk dapat meningkatkan produktivitas pekerja, bila musik yang dipilih salah, maka pasti akan berefek buruk. Dalam laboratorium ia mencoba memberi beban pada lengan pria dan ternyata mampu menahan sampai 45 pound. Namun bila musik rock didengarkan, maka kemampuan itu menurun.
Peneliti lain dari Stanford University mencatat hubungan antara otak, otot dan musik untuk menghasilkan pekerjaan yang baik. Sebuah alat mengukur gelombang elektrik dari otot para wanita pekerja; musik didengarkan dan gelombang otot dicatat. Musik dengan ritme tidak teratur menghasilkan gelombang elektrik otot yang tampak seperti orang yang tidak pengalaman bekerja dengan tangannya. Namun dengan musik yang ritmenya teratur, gelombang elektriknya menunjukkan gelombang seperti pekerja yang pengalaman, sehingga efisiensi kerja bertambah.
Peneliti lain mencoba merekam gelombang otak selama diperdengarkan ritme anapestic, terjadi gangguan pada gelombang alfa otak, sehingga terjadi "switching". Switching adalah sebuah fenomena yang timbul pada orang dewasa yang sakit jiwa/gila (skizofrenia), di mana orang tersebut akan menjadi seperti anak kecil dan berjalan seperti hewan melata/reptil (merangkak dengan kaki-tangan bersamaan sisi, yang seharusnya berlawanan). Bila hubungan otak kanan dengan kiri berjalan normal, maka seperti bayi normal akan merangkak dengan kaki-tangan berlawanan sisi. Gerakan orang yang mendengar musik rock sering "bopping", yang juga merupakan gerakan sesisi/homolateral. Ternyata tidak semua musik rock memiliki ritme anapestik, musik klasikpun ada yang memiliki ritme demikian. Finale pada lagu Rite of Spring dari Igor Stravinsky, memiliki ritme ini. Pada pertama kalinya lagu ini dimainkan dalam konser di Paris tahun 1913, terjadi kerusuhan dan pengrusakan gedung konser. Hanya dalam waktu 10 menit telah mulai terjadi perkelahian.
Peneliti lain menggunakan tikus sebagai subyek penelitian. Studi ini dilakukan dengan memperdengarkan musik dengan bunyi yang tidak beraturan dan dengan suara drum yang terus menerus. Tikus-tikus ini pada akhirnya bukan saja mengalami kesulitan belajar dan gangguan memori, namun juga perubahan struktur sel-sel otak. Neuron menunjukkan adanya kerusakan "wear and tear" karena stress. Diambil suatu kesimpulan, bahwa ritme-lah yang dapat mengganggu keseimbangan otak, bukan melodi atau harmoni. Setiap mahluk hidup memiliki ritme, bila harmoni ritme ini diganggu oleh suatu disharmoni, maka akan timbul efek yang merusak. Nordwark (1970) dan Butler (1973) melaporkan bahwa stimulasi auditorik yang terjadi terus menerus akan menyebabkan terjadinya adaptasi. Suara kereta yang terus menerus akan menyebabkan respons inhibisi/menghambat pada sistem pendengaran. Reaksi adaptasi ini terjadi dalam waktu 3 menit dan baru dapat hilang setelah periode pemulihan selama 1-2 menit. Musik bila akan digunakan sebagai pengobatan, harus mampu merangsang pelepasan endorfin. Bila terjadi inhibisi, maka proses ini tidak terjadi.

sumber : indonesia jenius

7 KIAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DI KANTOR

Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda.

Membahas soal emosi maka sangat eratan kaitannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.

Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.

Nah, agar kecerdasan emosional Anda terjaga dengan baik, berikut 7 ketrampilan yang harus Anda perhatikan dan tak ada salahnya Anda coba:

* Mengenali emosi diri
Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian.

* Melepaskan emosi negatif
Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda dikendalikan oleh emosi negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Anda. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.

* Mengelola emosi diri sendiri
Anda jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk. Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.

Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada Anda.

Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

* Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional--menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati--adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang.
Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.

* Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

* Mengelola emosi orang lain
Jika ketrampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia.

Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain.

* Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan andal.

Jadi, sesungguhnya ketujuh ketrampilan ini merupakan langkah-langkah yang berurutan. Anda tidak dapat memotivasi diri sendiri kalau Anda tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri sendiri. Setelah Anda memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang lain.

Mudah-mudahan kiat di atas dapat membantu Anda meningkatkan kecerdasan emosional Anda. Selamat mencoba!

sumber : www.dudung.net

Tips Meningkatkan Kecerdasan Anak

Orang tua pasti senang kalau mempunyai anak yang cerdas dan ber-IQ (Intelligence Quotient) tinggi.

Kecerdasan tidak hanya karena faktor keturunan saja, tetapi kecerdasan juga dipengaruhi oleh stimulasi maupun dengan memberikan makanan yang mengandung asupan yang dapat mendukung perkembangan kecerdasan anak.

Faktor berikut ini mesti diperhatikan orang tua atau pengasuh anak, karena faktor-faktor ini mempengaruhi terhadap perkembangan kecerdasan anak :

  • Kecukupan zat gizi adalah faktor yang penting untuk dalam perkembangan kecerdasan otak. Zat besi salah satu yang diperlukan oleh anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia) sehingga dapat menghambat perkembangan anak pada umumnya dan perkembangan otak khususnya.
  • Pemberian Asi eksklusif sampai anak berusia 6 bulan sangat penting. Asi telah memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan anak.
  • Lemak esensial atau lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh tetapi dihasilkan oleh makanan sehari-hari seperti ARA (arachidonic acid), DHA (docosahexaenoic acid), Prebiotik, Lactoferin membantu membentuk struktur otak bayi. Sumber makanan ini dapat diperoleh dari ikan tuna, ikan salmon, kerang dan sebagainya.
  • Lingkungan yang sehat dan nyaman bagi perkembangan anak membantu menjaga perkembangan anak.
  • Dengan adanya suasana keluarga yang harmonis, hangat dan penuh kasih sayang maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal.
  • Memberikan stimulasi seimbang dapat mengasah kecerdasan anak. Mengajak anak bermain dengan alat permainan yang dapat merangsang daya pikir sesuai usia mereka, seperti balok susun, puzzle, menggambar, mewarnai, bernyanyi.

Sumber:
Dari berbagai sumber
Sumber utama dari Majalah Ayahbunda.

Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)

Setelah membaca beberapa sumber kami mendapatkan cara bagaimana kecerdasan emosi dapat kita tinggkatkan. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan sebagai langkah awal guna meningkatkan kecerdasan emosi. Dua ahli EQ (Emotional Quotient), Salovey & Mayer (1990) – pengembang konsep EQ, jauh sebelum Goleman – merangkumnya menjadi lima aspek berikut ini : a. kesadaran diri (self awareness), b. mengelola emosi (managing emotions), c. memotivasi diri sendiri (motivating oneself), d. empati (emphaty) dan e. menjaga relasi (handling relationship). Seperti halnya Peter dan Salovey, pada mulanya Daniel Goleman pun menyebut 5 dimensi guna mengembangkan kecerdasan emosi yaitu a. Penyadaran Diri, b. Mengelola Emosi, c. Motivasi Diri, d. Empati dan e. Ketrampilan Sosial. Dalam buku terbarunya yang membahas kompetensi EQ, “The emotionally Intelligent Workplace” Goleman menjelaskan bahwa perilaku EQ tidak bisa hanya dilihat dari sisi setiap kompetensi EQ melainkan harus dari satu dimensi atau setiap cluster-nya. Kemampuan penyadaran social (social awareness) misalnya tidak hanya tergantung pada kompetensi empati semata melainkan juga pada kemampuan untuk berorientasi pelayanan dan kesadaran akan organisasi.

Dikatakannya pula ada kaitan antara dimensi EQ yang satu dengan lainnya. Jadi tidaklah mungkin memiliki ketrampilan sosial tanpa memiliki kesadaran diri, pengaturan diri maupun kesadaran sosial.

Beberapa cara yang dipaparkan di atas,  ada beberapa yang juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan emosional yang kami ambil dalam artikelnya Mocendink, yaitu:

A. Mengenali emosi diri

Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian

B. Melepaskan emosi negatif

Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda dikendalikan oleh emosi negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Anda. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.

C. Mengelola emosi diri sendiri

Anda jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk. Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan. Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu : Pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada Anda. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya.

Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

D. Memotivasi diri sendiri

Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional–menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati–adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.

E. Mengenali emosi orang lain

Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

F. Mengelola emosi orang lain

Jika ketrempilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia. Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain.

G. Memotivasi orang lain.

Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan andal.

sumber : http://belajarpsikologi.com dan http://ilmupsikologi.wordpress.com

4 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak

Meningkatkan kecerdasan otak adalah penting walaupun ini merupakan  keputusan pribadi. Ini bukan segalanya, tapi jika lebih cerdas, anda akan memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan dengan orang lain baik dalam bidang akademik maupun  kehidupan sosial.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat meningkatkan kecerdasan?
Berikut  empat cara mudah untuk meningkatkan kecerdasan Anda.

Menjadi Pembaca Aktiv

Membaca novel mungkin menyenangkan untuk perkembangan otak kerena anda dapat menikmatinya, tetapi cobalah membaca buku di luar zona kenyamanan anda. Ini akan memberikan anda perspektif yang berbeda pada teks yang sudah anda biasa baca. Apa saja mulai  dari sejarah,  filsafat, puisi klasik,  fiksi akan memberi anda gambaran yang lebih komprehensif dari berbagai penulis dari seluruh dunia.

Menjadi Pengingat yang baik

Menjadi pengingat yang baik adalah mampu mengingat hal-hal tanpa melihat materi. Untuk melakukan ini, anda akan menjadi terampil dengan berlatih berulang kali melihat sesuatu sesaat sekitar 15 detik dan lalu mengingatnya, lalu coba berapa hal dari benda tsb yang bisa anda ingat.  Pengulangan adalah kunci untuk menjadi pengingat  baik.

Menjadi Pemecah Masalah

Meningkatkan kecerdasan emosi bukan hanya tentang menyerap pengetahuan tetapi juga bisa  menafsirkan dan menganalisis informasi yang tidak lengkap. Ini bisa mengubah posisi objek atau logis membuat informasi baru dari apa yang sudah anda miliki.

Menjadi Kreativ

Albert Einstein pernah berkata, “Imajinasi adalah lebih penting daripada pengetahuan.” Selain analitis, belajar bagaimana menggunakan pengetahuan dan menerapkannya dalam berbagai cara-cara baru dapat menambah wawasan baru untuk anda. Kreativitas membawa peluang baru, memperbaiki dan memajukan pikiran untuk kemungkinan-kemungkinan baru dan menambah kecerdasan emosional .

Meningkatkan kecerdasan tidak sulit untuk dilakukan selama anda  berupaya untuk melakukannya.

sumber : brainvit.com

Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak. Keterampilan apa yang paling membantu anak kita sukses secara akademis maupun dalam kehidupan? Secara umum EQ (Emotional Intelligence Quotient) berperan lebih penting daripada IQ (Intelligence Quotient). Anak-anak yang tumbuh dengan EQ tinggi berani untuk mengambil karir yang menantang dan membangun hubungan yang memuaskan.

Semakin banyak kalangan pendidik mengakui bahwa siswa yang menerima pendidikan akademis semata, tetapi kurang pendidikan Kecerdasan Emosional, maka kemungkinan kurang mampu menghadapi tantangan masa depan, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Kecerdasan emosi merupakan kunci utama dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan.

Apa itu Emosi?
Emosi adalah rangsangan untuk bertindak. Tingkat Emosi yang tinggi seperti cinta, rasa takut atau marah mudah untuk diidentifikasi. Ada beberapa emosi yang kompleks dan karena itu sulit untuk mengenalinya. Beberapa dapat berlangsung selama beberapa menit saja, tapi ada yang sampai berminggu-minggu lamanya.

Emosi adalah naluri bertahan hidup yang penting. Semua hewan memiliki pengalaman emosional yang serupa dengan manusia, perbedaannya hanyalah manusia memiliki kapasitas yang lebih dalam memikirkan dan mengendalikan emosi.

Apa itu Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient)?
Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola perasaannya sendiri dan orang lain, dan menggunakan informasi tersebut sebagai pedoman untuk mempersiapkan kepada yang lebih baik, membuat keputusan yang lebih baik, berpikir lebih kreatif, memotivasi diri sendiri dan orang lain, dan menikmati kesehatan yang lebih baik, hubungan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih bahagia.

Emotional Intelligence (EI) sering diukur sebagai Emotional Intelligence Quotient (EQ).
Social and emotional learning (SEL) adalah proses belajar untuk mencapai EQ yang lebih tinggi. Studi menunjukkan bahwa EQ adalah alat prediksi terbaik dari prestasi masa depan anak; lebih baik daripada faktor apa pun. Sebagian orang mengatakan bahwa EQ adalah alat prediksi yang lebih baik atas kesuksesan daripada IQ atau kombinasi keterampilan tekhnis.

Mengapa harus Mengembangkan Emotional Intelligence?
Walaupun prestasi akademik sangat penting, ada banyak hal-hal lain yang lebih penting dalam hidup kita. Kestabilan emosional tidak hanya berkontribusi pada prestasi akademik, tetapi juga pada kesehatan fisik yang lebih baik, keluarga bahagia dan pengalaman kerja yang memuaskan dalam hidup kita.

Anak-anak yang memiliki Kecerdasan Emosional (EQ) yang tinggi biasanya lebih menonjol dari yang lain. Mereka lebih baik dalam mengendalikan dorongan hati, komunikasi, dalam membuat keputusan bijaksana, dalam memecahkan masalah, dan bagaimana bekerja dengan orang lain, yang mengakibatkannya lebih sehat, lebih bahagia dan lebih sukses kehidupannya.

Bagaimana Orangtua dapat Bantuan Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak-Anak
Dibandingkan dengan IQ, EQ seorang anak bisa dipupuk oleh berbagai metode terbukti secara ilmiah.

Bagaimana kita mendidik kita? Hal ini tergantung pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita ajarkan kepada mereka dalam kehidupan. Hal ini bergantung pada jenis pengalaman kita sebagai orangtua, tergantung bagaimana kualitas lingkungan anak-anak kita. Di samping itu, terkait juga dari berapa banyak waktu dan kualitas yang kita berikan kepada mereka setiap hari.

Kebutuhan Emosional apa yang Diperlukan anak?
Saya pikir mengenal dan memahami anak kita adalah langkah pertama.
Seorang bayi yang baru lahir ingin selalu dekat ibunya, karena dia ingin merasa aman. Anak 3 tahun mulai menggambar lingkaran yang mungil - menjadi bersemangat untuk menunjukkan kepada Anda dan ingin mendengar pujian; anak ingin diterima. Anak 5 tahun, membantu ibu untuk mengatur meja makan – berusaha untuk menunjukkan nilainya, ingin menjadi berguna, dihargai, dan dicintai. Seiring dengan pertumbuhannya anak mulai meningkat pada hal yang lebih tinggi lagi dalam mengisi kebutuhan emosional mereka seperti kebutuhan untuk merasa bebas, ingin merdeka, ingin mengambil tantangan, memiliki kreativitas, keberhasilan dll.

Menyadari bahwa semua kebutuhan itu penting bagi emosional mereka adalah merupakan awal yang baik. Untuk kebutuhan emosioal anak yang berbeda dari ke hari itu, orang tua harus selalu ada untuk mereka dengan cara-cara yang berbeda pula.

Seperti apa Keadaan emosional anak yang baik?
* Mengutarakan perasaan mereka dengan jelas dan langsung
* lebih bisa mengendalikan dorongan-dorongan dan keinginan mereka.
* Tidak didominasi oleh emosi negatif seperti rasa takut, kekhwatiran, rasa bersalah, rasa malu, Kekecewaan, rasa putus asa, merasa tidak berdaya, Ketergantungan, pembohongan, Putus Asa.
* Bisa menyeimbangkan perasaan dengan alasan, logika, dan kenyataan.
* Percaya diri
* Independen (mandiri)
* Bisa Memotovasi diri
* Optimistis
* Mengerti perasaan orang lain
* Pembelajar yang baik
* Lebih bertanggung jawab
* Mampu bertahan melawan tekanan
* Mampu menyelesaikan konflik dengan baik
* Memahami rasa putus asa dengan baik
* Tidak terlibat dalam perilaku yang merusak diri seperti narkoba, alkohol
* Memiliki lebih banyak teman
* Di sekolah, mereka lebih baik secara akademis dan mampu menciptakan suasana aman, nyaman, yang membuatnya lebih mudah untuk belajar.

Beberapa tips untuk orang tua.
* Emosional dan sosial anak dapat di tularkan; kita sebagai orangtua dapat membantu mewujudkan emosional dan sosial anak kita yang lebih baik.
* Semakin awal memulai pendidikan emosional lebih baik. Bersiaplah menemukan kebutuhan sosial dan emosional yang berbeda-beda dari ketika dia bayi, balita, menjadi remaja.
* Bantuan anak-anak mempelajari kata-kata untuk mengambarkan perasaan mereka.
* Cari mainan atau produk yang membantu anak-anak untuk membangun kompetensi emosional anak.
* Membicarakan tentang emosi secara terbuka, dan mencari peluang untuk mengajakan untuk mengajarkannya pada anak-anak.
* Ajarkan anak bagaimana mengelola emosi negatif, seperti marah, depresi dll.
* Pujilah anak-anak daslam upaya mereka dalam meningkatkan EQ.
* Ajarkan kompetensi emosional dengan cerita, dan membicarakan film atau website.
* Jadilah teladan. Anak-anak meniru kebiasaan orangtuanya.

sumber : nanlimo.blogspot.com

7 KIAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DI KANTOR

Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda.

Membahas soal emosi maka sangat eratan kaitannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.

Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.

Nah, agar kecerdasan emosional Anda terjaga dengan baik, berikut 7 ketrampilan yang harus Anda perhatikan dan tak ada salahnya Anda coba:

* Mengenali emosi diri
Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian.

* Melepaskan emosi negatif
Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda dikendalikan oleh emosi negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Anda. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.

* Mengelola emosi diri sendiri
Anda jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk. Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.

Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada Anda.

Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

* Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional--menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati--adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang.
Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.

* Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

* Mengelola emosi orang lain
Jika ketrampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia.

Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain.

* Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan andal.

Jadi, sesungguhnya ketujuh ketrampilan ini merupakan langkah-langkah yang berurutan. Anda tidak dapat memotivasi diri sendiri kalau Anda tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri sendiri. Setelah Anda memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang lain.

Mudah-mudahan kiat di atas dapat membantu Anda meningkatkan kecerdasan emosional Anda. Selamat mencoba!

sumber : www.dudung.net

Tips Meningkatkan Kecerdasan

Petunjuk Meningkatkan Kecerdasan
Sebelum kita berbicara beberapa cara untuk meningkatkan
kecerdasan , ada baiknya kita lihat dahulu struktur kecerdasan yang terdiri
dari dua bagian:

Bagian pertama ialah informasi atau pengetahuan itu
sendiri. Ini kita peroleh melalui pengalaman dan
pendidikan.

Bagian kedua ialah mengolah informasi, terdiri dari
penalaran, penilaian, dan kreativitas.

Mudah dipahami, memang sebagian kecerdasan, kita warisi
secara genetis. Warisan semacam ini umumnya kita sebut
sebagai bakat. Tetapi bagian terbesar dari kecerdasan
adalah hasil usaha. John Dewey mengatakan bahwa kecerdasan
bukanlah sesuatu yang kita miliki dan tak berubah
selamanya, melainkan kecerdasan adalah suatu proses
pembentukan yang berkesinambungan, dan untuk
mempertahankannya diperlukan semacam kewaspadaan untuk
mengamati kejadian-kejadian, keterbukaan untuk belajar,
dan keberanian untuk menyesuaikan diri.

Jadi untuk meningkatkan kecerdasan, kita perlu menambah
pengetahuan dan berlatih memproses pengetahuan itu lewat
kegiatan kreatif, kegiatan menalar, dan kegiatan
mengevaluasi atau menilai.

Dari penjelasan yang sederhana ini maka beberapa hal di
bawah ini akan menolong kita untuk meningkatkan kecerdasan
kita:

1. Mengadakan evaluasi diri.
Meneliti kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tepatnya
menyusun peringkat kecerdasan kita, yang mana dari yang
tujuh tersebut paling kuat, kedua paling kuat, dan
seterusnya.

2. Menetapkan cita-cita atau sasaran hidup.
Cita-cita yang jelas akan membangkitkan semangat dan
antusiasme. Cita-cita yang memikat bagi diri sendiri mampu
melahirkan daya juang. Semangat, antusiasme, dan daya
juang adalah tiga serangkai yang membuat kita produktif
belajar dengan demikian kecerdasan kita diasah. Dari
sekian banyak cita-cita, maka salah satunya ialah kita
harus mencita-citakan menjadi orang cerdas dan ingin
dikenal orang sebagi orang cerdas.

3. Membangun suatu kebiasaaan hidup cerdas, umpamanya
membaca, berdiskusi, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.

4. Membangun sikap keterbukaan-kritis.
Sikap terbuka membuat kita mampu menerima ide-ide baru,
ilmu-ilmu baru, dan pengertian-pengertian baru. Tapi
jangan terlalu terbuka supaya kita masih mungkin membuat
sintesa dari pertemuan sejumlah ide-ide yang berlainan.
Jadi kita juga harus kritis, artinya mampu mempertanyakan
apa saja yang memasuki alam pikiran kita. Tapi jangan
terlalu kritis yang membuat kita jadi tertutup, kaku, dan
merasa benar sendiri. Yang pas adalah terbuka dan kritis.

5. Membangun suatu sikap belajar positif terhadap apapun
yang kita alami.

Pengalaman, kata Aldous Huxley, bukanlah
peristiwa-peristiwa yang menimpa kita, melainkan apa yang
kita lakukan terhadap peristiwa-peristiwa itu. Hanya
dengan sikap belajar positif inilah kita dapat bertambah
cerdas sesudah mengalami suatu peristiwa, yaitu pengalaman
kita jadikan sebagai guru. Pengalaman, katanya, adalah
guru terbaik.

6. Membangun sikap yang rendah hati.
Air selalu mengalir ke tempat yang rendah, demikian pula
hikmat dan pengetahuan mengalir menuju hati yang rendah.

Sumber : Bpk Jansen Sinamo dan sumber lainnya pada erikarianto.wordpress.com