Har Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Perekonomian Indonesia, Lahan Subur Tumbuhnya Monopoli Swasta?

Tuesday, April 12, 2011

Oop Sopyan

Mahasiswa Jurusan Manajemen FE Unpad

I. Gambaran Umum Perekonomian Indonesia

Sistem perekonomian Indonesia adalah Sistem Perekonomian Pancasila yang artinya system perekonomian Indonesia adalah system ekonomi campuran yang berdasarkan nilai – nilai pancasila. Menurut system ini Indonesia menganut system pasar yang beretika dimana ada pemerintah yang turut campur tangan untuk mengatur, mengawasi jalanya perekonomian agar tidak terjadi kecurangan oleh para pelaku ekonomi dalam hal ini pengusaha, sehingga persaingan usaha lebih sehat.

Selain itu dalam system ekonomi pancasila pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi. Sesuai UUD 45 pasal 33 Pemerintah menjadi pelaku ekonomi di sector usaha yang mengelola hajat hidup orang banyak, gunanya untuk mencegah terjadinya praktek monopoli swasta yang merugikan konsumen dalam hal ini rakyat. Ini jelas berbeda dengan system pasar Amerika yang liberal dan campur tangan pemerintah yang minimal bahkan hampir tidak ada, sehingga kemungkinan praktek persaingan usaha tidak sehat tak dapat dihindarkan, seperti monopoli.

Namun, idealitas system ekonomi pancasila tidaklah sama dengan realitasnya. Sistem ekonomi Indonesia semakin lama terlihat semakin menuju liberal khas Amerika. Nilai nilai ekonomi pancasila mulai ditinggalkan, persaingan usaha semakin didominasi oleh swasta, terutama oleh swasta asing melalui kerajaan bisnis”Multi National Coorporation yang nota bene ada di berbagai negara. Keadaan ini jelas membahayakan dan merugikan. Dikatakan berbahaya karena jika swasta apalagi swasta asing telah mendominasi perekonomian, maka pemerintah akan dikendalikan bukan mengendalikan, terutama jika swasta telah masuk dalam sector usaha yang mengelola hajat hidup orang banyak, pemerintah hanya akan menjadi boneka mainan perusahaan raksasa. Selain itu pemerintah kehilangan kedaulatan dan kewibawaan, hanya dapat menjadi ”budak asing” yang puas diberi suap segepok uang royalty dan pajak. .Dikatakan merugikan karena apabila swasta mendominasi maka akan terjadi persaingan usaha tidak sehat seperti monopoli oleh perusahaan perusahaan besar terutama asing yang akhirnya akan merugikan konsumen dalam hal ini rakyat dan mematikan usaha usaha dalam negeri .

II. Apa Itu Monopoli

Istilah monopoli mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Namun banyak orang menganggap bahwa semua monopoli adalah merugikan. Sebenarnya tidak demikian, adakalanya monopoli itu menguntungkan terutama oleh negara. Sebelum membahas lebih dalam mengenai fenomena monopoli di Indonesia mari kita ulas sekilas mengenai system kerja monopoli dan menganalisis situasi yang bagaimana yang menyebabkan nya tumbuh subur, serta keuntungan dan kerugian yang di akibatkannya.

Monopoli berasal dari bahasa latin yaitu mono artinya satu dan poli artinya penjual atau perusahaan atau produsen. Jadi monopoli diartikan satu perusahaan atau produsen.Monopoli merupakan salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna disamping oligopoly dan monopolistic. Dikatakan tidak sempurna karena tidak ada persaingan, hanya ada satu produsen yang menguasai pasar sehingga perusahaan tersebut dapat menentukan harga pasar yang tinggi.

Ciri – ciri spesifik dari dari pasar monopoli adalah dikatakan monopoli jika

· Hanya ada satu penjual atau produsen

· Menguasai Market Share lebih dari 70 %

· Harga ditentukan perusahaan

· Harga produk di atas normal

· Menguasai teknik produksi karena Hak eksklusif,Paten

Ciri ciri diatas bisa berlaku salah satu ataupun seluruhnya, namun intinya dalam monopoli kebijakan harga ada di tangan produsen sehingga dapat menentukan laba yang sebesar besarnya.Monopoli jelas merugikan konsumen karena konsumen dipaksa membeli produk diatas harga sewajarnya.

Pasar monopoli ada dua jenis yakni monopoli alami dan karena hal lain. Monopoli alami terjadi jika suatu perusahaan mempunyai kemampuan produksi paling efisien dan tidak ada yang menyainginya. Sedangkan monopoli karena hal lain, ini dikarenakan pemberian hak hak eksklusif produksi, trust atau paten Monopoli dapat dilakukan oleh dua pelaku ekonomi yakni oleh swasta atau negara. Monopoli oleh swasta ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Dikatakan merugikan jika perusahaan tersebut melakukan monopoli karena trust sehingga dapat menguasai pasar lebih dari 75 % dan dapat menentukan harga pasar.Sedangkan yang menguntungkan jika monopoli tersebut adalah perlindungan terhadap penemuan berupa hak paten untuk memproduksi sebagai bentuk penghargaan Hak kekayaan intelektual. Seandainya tidak ada monopoli ini akan terjadi pembajakan ide.

Monopoli negara dilakukan oleh negara jika negara tersebut menganut system ekonomi sosialis yang sentralistik. Ini sangat merugikan karena akan mematikan swasta serta mematikan inovasi. Sebenarnya negara juga boleh monopoli asalkan hanya disektor usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti pengolahan minyak, listrik atau tambang. Tujuanya adalah mencegah monopoli swasta yang akan merugikan konsumen, dengan dikendalikan negara maka penentuan harga tidak seenaknya tetapi sesuai dengan harga sewajarnya dan lebih mementingkan kebutuhan publik dibanding laba.

Dilihat dari factor situasi pendukung, monopoli akan tumbuh dalam system perekonomian yang liberal dan ada legalitas hak ekslusif, legalitas untuk merger, privatisasi, aturan yang lemah dan pengawasan usaha yang kurang optimal. Untuk monopoli negara keseluruhan tentu saja itu akan tumbuh di negara yang sistemnya sosialis dan campuran seperti Indonesia. Betulkah Indonesia menjadi salah satu negara monopoli yang menguntungkan dan mensejahterakan rakyat ?Harusnya begitu? Tetapi kenyataanya? Apakah justru bukan negara yang memonopoli tetapi justru monopoli swasta yang menjamur diberbagai bidang?

III Kasus Monopoli Tamasek Holding di PT Telkomsel dan PT Indosat


Kekhawatiran kita akan munculnya praktek persaingan usaha tidak sehat oleh swasta dengan melihat makin bebas nya system ekonomi Indonesia ternyata mulai menjadi kenyataan. Kabar terkuaknya kasus monopoli Tamasek Holding di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa apa yang banyak ekonom prediksikan akhirnya terjadi juga dan tidak menutup kemungkinan perusahaan perusahaan lain pun akan menyusul

Bulan Nopember lalu perekonomian Indonesia dikejutkan oleh kasus monopoli Tamasek Holding milik Singapura terhadap pasar telekomunikasi Indonesia melalui kepemilikan silang saham di PT Telkomsel dan PT Indosat sehingga dapat menentukan harga pasar yang jauh diatas normal. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan di media masa dan elektronik bahwa Tamasek terbukti bersalah karena melanggar Undang undang anti monopoli di Indonesia.

Menurut aturan yang ada mengenai monopoli, Tamasek melanggar Pasal 27 (a) UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan usaha Tidak Sehat. Seperti diketahui, Pasal 17 ayat (1) berisi ketentuan yang melarang penguasaan atas produksi dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, sedangkan Pasal 27 (a) melarang pelaku usaha memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama.Dari hasil investigasi ternyata Tamasek memang memiliki kepemilikan silang saham di Telkomsel dan Indosat sebesar 35% dan 49,5%, dari kepemilikan ini Tamasek menguasai pasar telekomunikasi Indonesia sebesar 85% dan menentukan harga lebih mahal 15% dibandinng pesaingnya. Jelas ini merugikan konsumen karenan konsumen harus membayar lebih mahal dalam tariff selular.

Perlu kita cermati bahwa yang melakukan monopoli secara tidak langsung adalah pihak swasta asing, dan itu terjadi pada perusahaan strategis yang dulunya dikuasai pemerintah sepenuhnya.Pada saat Telkomsel dan Indosat dipegang penuh pemerintah karena dianggap menyangkut kebutuhan orang banyak, kebijakan telkomsel dan Indosat tidak lah merugikan konsumen .Namun itu semua berubah setelah Indosat beralih ketangan swasta, terutama asing kebijakan lebih menguntungkan pemilik saham dimana Tamasek menggunakan kekuatan pasar Telkomsel dan Indosat untuk melakukan monopoli terhadap pasar selular yang merugikan konsumen hingga triliunan rupiah.

Kasus ini sebenarnya adalah buntut dari kebijakan pemerintah pada saat krisis yang menuruti scenario IMF, dimana pemerintah menjadikan ekonomi Indonesia menjadi menuju liberal dan melakukan keputusan palingkontroversial yakni privatisasi BUMN PT Indosat dan PT Telkomsel kepada swasta, sehingga swasta bisa melakukan monopoli seperti yang sekarang ini terjadi.Kejadian monopoli ini sebenarnya sudah diprediksi banyak ekonom ketika pemerintah memutuskan privatisasi kedua BUMN strategisnya. Seandainya Telkomsel dan Indosat masih dipegang oleh pemerintah secara penuh mungkin kejadian monopoli yang merugikan konsumen triliunan rupiah ini tidak akan terjadi. Namun semuanya telah terjadi, sangat kecil kemungkinan Indosat kembali menjadi milik pemerintah sepenuhnya, sekarang kita tinggal terus mengawasi persaingan usaha dan menegakan keadilan dalam usaha sehingga kejadian monopoli seperti ini tidak terjadi lagi.

Satuhal yang perlu diperhatikan pemerintah adalah jangan melakukan privatisasi lagi terutama dalam BUMN strategis karena ujung ujungnya keputusan nya apabila dimiliki swasta akan merugikan konsumen dalam hal ini rakyat banyak. Seandainya kedepan pemerintah masih terus menjual asset asset strategis nya bukan tidak mungkin monopoli seperti ini akan terulang lagi dan tentunya swasta semakin mengendalikan perekonomian Indonesia. Dan jika terus dibiarkan Indonesia akan menjadi sarang monopoli bisnis oleh asing terutama di bidang bidang yang strategis.

IV. Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Monopoli Swasta di Indonesia

Kasus monopoli Tamasek memang mengejutkan banyak kalangan di Indonesia. Kasus monopoli bukanlah hal baru di Indonesia, bahkan kasus monopoli juga pernah dilakukan oleh Carefour perusahaan asal prancis terhadap pasar ritel Indonesia.Namun kasus monopoli Tamasek ini seakan menyadarkan kita bahwa monopoli swasta adalah sangat merugikan, kita tidak bisa membayangkan jika seluruh sector industri strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta, pasti kita sebagai konsumen akan jadi bahan permainan mereka. Namun sebenarnya dari segi system perekonomian yang katanya system pancasila dan UU antimonopoly sangat tidak memungkinkan adanya monopoli swasta, tetapi kenapa pada realitanya monopoli swasta banyak terjadi di Indonesia. Faktor factor apa saja yang mendukung tumbuhnya monopoli swasta di Indonesia. Berikut adalah analisisnya.

1. Efek Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi memang membawa dampak perubahan yang sangat besar sekali terutama dalam perekonomian yang berubah dari mulai system hingga pelaksanaanya. Krisis ekonomi membawa kita kelingkaran setan IMF yang memaksa Indonesia menjadi lebih liberal dan memperlebar pintu investor asing melalui strategy planning IMF. Kebijakan yang dipaksakan IMF kepada Indonesia pada intinya ingin memprivatisasi sector sektor strategis yang selama ini dikuasai pemerintah lewat BUMN. Sepertinya tujuan IMF sudah mulai berhasil setelah pemerintah memprivatisasi BUMN strategisnya yaitu Indosat yang di susul Telkomsel. Selain itu efek krisis membawa kita ke perekonomian yang liberal karena dikendalikan IMF yang menumbuhkan dominasi swasta dalam perekonomian, walaupun ada aturan yang mengatur tetapi aparaturnya tidak maksimal.Jadi pantas saja ada kasus monopoli seperti sekarang ini.

2. Sistem Perekonomian yang Menuju Liberal

Sistem liberal dalam perekonomian mulai terasa sangat berpengaruh adalah setelah krisis yang merupakan hasil dari benih yang ditanamkan IMF dalam mengendalikan Indonesia lewat swastanisasi. Setelah menjalankan scenario IMF, dan kemudian lepas dari IMF Indonesia mulai membenahi perekonomian secara mandiri lagi, sayangnya dominasi swasta sudah membumi di Indonesia, apa yang diharapkan IMF sudah mulai tercapai yakni liberalisasi sehingga control pemerintah terhadap swasta menjadi berkurang. Dengan kemudahan dan keunggulan yang ditawarkan system liberal menyebabkan persaingan usaha tidak sehat semakin jaya di bumi nusantara ini.

3. Lemahnya Penegakan Hukum di Indonesia

Pada UUD 45 pasal 33 ayat 1 2 dan 3 sudah tercatat jelas bahwa perekonomian Indonesia haruslah berdasarkan kekeluargaan dan negara berhak menguasai sector ekonomi strategis demi keadilan rakyat banyak, jadi bukanlah swasta yang menguasai.sektor sector strategis karena dikhawatirkan akan merugikan rakyat. Begitupun dengan kasus Indosat selaku perusahaan telekomunikasi strategis harusnya negara yang menguasi seluruhnya bukanya swasta bahkan swasta asing, terbukti kalu swasta yang memiliki bukanya menguntungkan rakyat malah merugikan lewat praktek monopilinya. Dilihat dari aturan perundang undangan anti monopili sebenarnya aturan tersebut sudah ada dan sudah lengkap.Bahkan UU anti monopoli Indonesia sudah mengacu kepada peraturan Internasional seperti pelarangan kepemilikan silang pada perusahaan sejenis dan penguasaan pasar lebih dari 75 % yang dikategorikan monopoli. Sayangnya nasib UU tersebut sama nasibnya dengan UU yang lain hanya menjadi tulisan formalitas tanpa ada pelaksanaan yang secara tegas. Umumnya keputusan hukum di Indonesia itu condong kepada pengusaha besar, sehingga walaupun merugikan, perusahaan yang digugat biasanya bisa selamat.Jadi selama tidak ada penegakan hukum yang tegas kasus monopoli dan kasus kasus lainya bukan mustahil akan terjadi lagi.

4. Legalitas Penyatuan Usaha

Faktor yang sangat memungkinkan terjadinya praktek monopoli adalah legalitas penyatuan Usaha seperti Join Venture, Holding, Konglomerasi, dan Merger. Bentuk bentuk penyatuan usaha seperti itu akan memunculkan kerjasama yang kadang kerjasamanya tidak selamanya baik misalnya bisa mengontrol produksi sehingga harga sangat tinggi untuk produksi tersebut. Penyatuan usaha walaupun legal tetap akan mepengaruhi persaingan usaha yang sehat, karen dengan penyatuan usaha terutama merger dan akuisisi yang sekarang sedang trend di kalangan pengusaha akan membuat perusahaan gabungan tersebut menjadi besar dan dapat menguasai pasar sehingga akibatnya perusahaan tersebut bisa menetapkan harga diatas normal dan terjadilah praktek monopoli. Begitupun dengan Tamasek karena memiliki saham didua perusahaan telkomunikasi terbesar membuat perusahaan tersebut menggabungkan strategi bersama sehingga dapat mengontrol pasar dengan harga tinggi. Contoh lain yang sekarang sedang diawasi KPPU adalah bisnis media elektronik yang sudah mulai menuju monopoli, banyak penggabungan stasiun televise bergabung dalam rangka menguasai sebagian besar porsi iklan.Media Nusantara Citra yang sekarang memimpin pasar media elektronik menguasai 70% iklan sehingga apabila terus terusan akan terjadi monopoli. Kasus MNC ini sebenarnya hamper sama dengan Tamasek yaitu adanya kepemilikan silang di 3 stasiun televisi, hanya saja untuk bisnis media belum cukup bukti. Sebanarnya merger bukanlah hal yang dilarang hanya saja perlu pengawasan terus menerus dari KPPU agar tidak terjadi monopoli oleh perusahaan gabungan tersebut, dan KKPU harus segera menindak apabila tercium adanya praktek monopoli demi persaingan usaha yang sehat

Itulah penyebab penyebab yang menurut penulis menjadi biang tumbuhnya monopoli swasta di Indonesia. Seandainya penyebab penyebab itu belum diatasi dengan baik tidak menutup kemungkinan dimasa depan , negeri kita tercinta ini akan menjadi lahan subur bagi” tumbuhnya”Monopoli Swasta, tentusaja kita sendiri sebagai rakyat yang akan kena dampaknya.@ oleh : Oop Sopyan

Daftar Referensi

Manfaat Perkembangan Peserta Didik

Monday, April 11, 2011

Mengkaji tentang pendidikan yang diterima oleh individu, sangatlah terkait dengan keberadaan guru sebagai staf pengajar. Selain itu guru juga merupakan salah satu factor penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Beberapa peran guru yaitu sebagai:

  1. Inspirator dan motivator. Dalam proses belajar dan pembelajaran, guru mampu menstimulasi, mendorong, serta mengelaborasi daya berpikir siswa, sehingga mampu membentuk perasaan senang dalam belajar dan memiliki siap dan perilaku yang tepat.
  2. Seorang yang memiliki sikap empati, yaitu berusaha menyelami alam pikiran dan perasaan siswa.
  3. Pengelola proses belajar yang mampu menfasilitasi setiap kemampuan dan kecerdasan siswa.
  4. Pemegang penguat perilaku yang bijaksana, sehingga perilaku-perilaku positif peserta didik dapat terus berkembang dan mengarah ke tingkat yang lebih baik.

Bagi para pendidik dengan berbagai macam peran yang sudah disebutkan, harapannya dapat mengetahui dan memahami perkembangan dan karakteristik peserta didik. Hal ini sangatlah penting karena “transfer of learning” dalam proses belajar mengajar dapat tersampaikan dan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik. Dengan memahami perkembangan peserta didik tersebut, para pendidik dapat menggunakan teknik-teknik yang tepat untuk mempelajari kemampuan, minat, dan tingkat persiapan belajar peserta didik. Selain itu juga mampu mempertimbangkan bermacam-macam prosedur mengajar, serta mampu menganalisis dan meneliti cara belajar, kekuatan dan kelemahan  belajar dari para pesera didiknya.

Secara umum, manfaat mempelajari perkembangan peserta didik dapat dirasakan pendidik dan peserta didik, yaitu :

  1. Bagi pendidik
  • Memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta factor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosi, social, dan moral.
  • Memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.

2.    Bagi Peserta Didik

  • Memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep perkembangan peserta didik sebagai individu maupun mahkluk social dalam menjalani tahapan perkembangan dari prenatal hingga lanjut usia.
  • Mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam proses pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangannya.

Kenali Kemampuan Motorik Anak : Dominan Motorik Halus atau Motorik Kasar

Sunday, April 10, 2011

Suport by : Koranindonesiasehat

Deteksi dan Stimulasi Kecerdasan Motorik Anak Sejak Dini

Kualitas masa depan anak ditentukan oleh perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal. Sehingga deteksi dan stimulasi dan intervensi berbagai penyimpangan pertumbuhan atau perkembangan harus dilakukan sejak dini dini. Kemampuan dan kecerdasan motorik setiap anak berbeda. Terdapat dua kelompok dengan kemampuan motorik halus lebih dominan dan kemampuan motorik kasar lebih dominan.  Tetapi meski jarang terdapat kelompok anak dengan ke dua hal tersebut sangat baik atau sebaliknya ke dua hal tersebut buruk. Perkembangan motorik sering diabaikan oleh dokter dan orangtua sebagai faktor yang sangat berpengaruh di masa depan. Kecerdasan motorik yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang di masa depan.

Ilustrasi Kasus

  • Sandiaz anak usia 8 tahun, duduk termenung dan iri melihat beberapa temannya dengan lincah bermain bola. Padahal keinginan bermain bolanya tinggi tetapi saat berlari sering terjatuh dan selalu terlepas bila menggiring bola. Ternyata saat ditelusuri perkembangan motoriknya sejak bayi seringkali tidak mengikuti tahapan normal. Seperti saat duduk dan merangkak baru bisa saat usia 1 tahun. Bisa berjalan saat usia 17 bulan.Tetapi Sandiaz mempunyai kelebihan lain dalam motorik halus seperti main game, memainkan alat elektronik komputer atau gadget lainnya, menulis dan mengambarnya sangat bagus.
  • Sedangkan Audi anak usia 11 tahun, sangat bangga dengan kemampuan bermain sepak bola, tetapi ketika melihat Sandiaz jago main computer, game dan jago melukis dia tampaknya ingin seperti Sandiaz yang punya banyak kelebihan tersebut.
  • Anak dengan ketrampilan motorik kasar yang baik akan berprestasi olah raga sehingga lebih bisa diterima dalam perguruan tinggi atau dalam pekerjaan. Demikian pula anak dengan ketrampilan motorik halus akan berprestasi dalam bidang melukis, komputer atau kerajinan tangan.

Deteksi dini tumbuh kembang anak terdiri dari pemantauan secara cermat pertumbuhan fisik, perkembangan Motorik, perkembangan kognitif, perkembangan psikososial.  Setiap parameter perkembangan tersebut tersebut memiliki tahapan-tahapan sendiri sesuai perkembangan usia. Misalnya perkembangan motorik anak usia 6-8 bulan sudah harus bisa merangkak dan duduk. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistik atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik.

Ternyata perkembangan motorik seorang anak seringkali berbeda dengan anak lainnnya. Perkembangan motorik berbeda tingkatannya pada setiap individu. Anak usia empat tahun bisa dengan mudah menggunakan gunting sementara yang lainnya mungkin akan bisa setelah berusia lima atau enam tahun. Anak tertentu mungkin akan bisa melopmat dan menangkap bola dengan mudah sementara yang lainnya mungkin hanya bisa menangkap bola yang besar atau berguling-guling.

Demikian pula stimulasi lingkungan, status gizi,  ras dan genetik mempunyai pengaruh penting dalam perkembangan motorik. Hal ini dapat dilihat perbedaan kemampuan rata-rata perkembangan motorik anak di berbagai Negara berbeda. Dibandingakan kemampuan motorik anak-anak di negara-negara Amerika dan Eropa Barat, maka perkembangan motorik milestone pada anak Indonesia tergolong rendah. Di Amerika, anak mulai berjalan pada umur 11,4–12,4 bulan11, dan anak-anak di Eropa antara 12,4–13,6 bulan12. Sedangkan di Indonesia, pada sampel yang diteliti adalah rata-rata 14,02 bulan.

Dalam penelitian yang dilakukan dr Widodo Judarwanto SpA, terdapat kelompok anak tertentu yang mempunyai perkembangan motorik kasar atau kecerdasan olahraganya sangat bagus, tetapi kelompok ini kemampuan motorik halusnya tidak baik. Sedangkan kelompok lain yang mempunyai perkembangan motorik kasar buruk, ternyata mempunyai kemampuan motorik halus sangat baik. Meski jarang terdapat juga kelompok anak yang mempunyai perkembangan motorik keduanya sangat baik. Sebaliknya terdapat kelompok anak yang mempunyai kemampuan motorik kasar dan halus sama buruknya. Hal ini terjadi pada anak dengan gangguan susunan saraf pusat seperti sebral palsi atau kelainan infeksi dan genetik yang mengganggu otak.

Pada kelompok anak tertentu sangat lentur dan tertarik pada senam dan olah raga yang teratur. Mereka mengembangkan kemampuan motorik yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan seperti memakai baju, menggunting, menggambar dan menulis lebih mudah dilakukan.

Pada anak yang memiliki gangguan konsentrasi atau rentang konsentrasi yang relatif pendek, mereka menjadi ahli pemecah masalah dan dapat memusatkan perhatian untuk suatu periode yang cukup lama jika topik yang diajarkan menarik bagi mereka.  Pada kelompok ini, anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan melakukan gerakan fisik yang sangat aktif. Tetapi saat melakukan gerakan motorik halus tidak optimal karena tidak memusatkan perhatian pada aktifitas yang dihadapi, hal ini yang sering dikelirukan anak yang sangat aktif divonis mengalami gangguan motorik halus. Memang saat mewarnai anak tersebut sering acak-acakan selalu keluar dari garis gambar. Tetapi pada anak kelompok ini sat menggambar bisa detil dan tekun atau saat menggerakkan key pad mouse komputer sangat bagus dan tepat. Padahal kemampuan tersebut adalah kemampuan motorik halus yang sangat baik.

Penelitian unik yang telah dilakukan dr Widodo Judarwanto adalah pada penderita yang sering mengalami masalah gangguan saluran cerna terutama saat bayi dengan keluhan utama sering muntah, Gastrooesepageal refluks dan gangguan cerna lainnya seringkali mengalami perkembangan motorik kasar yang tidak baik tetapi mempunyai kemampuan motorik halus yang sangat baik. Biasanya penderita ini juga mengalami gangguan koordinasi  motorik mulut seperti keterlambatan bicara, gangguan berbicara (cadel, mengucapkan kata yang tidak jelas atau hanya ujung-ujungnya) dan mengalami gangguan mengunyah dan menelan. Gangguan mengunyah dan menelan ini diistilahkan dengan picky eaters atau pemilih. Biasanya makanan yang sering dihindari atau tidak disukai adalah sayur tertentu seperti kangkung, sawi, empal daging sapi atau nasi atau makanan lain yang berserat. Makanan yang disukai adalah mi, telor, daging ayam, sayur tertentu seperti wortel, brokoli, bayam, kentang, krupuk, biscuit atau makanan yang remnyah, “kriuk” atau crispy lainnya. Hal ini terjadi bukan karena suka tidak suka tetapi masalah makan yang udah dikunyak atau tidfak. Biasanya kelompok anak seperti ini sering terjadi pada penderita alergi dan intoleransi makanan.

Berkaitan dengan hal itu maka orangtua harus mengenali dan mendeteksi sejak dini kelebihan dan kekurang perkembangan motorik anak sehingga dapat dilakukan intervensi dan stimulasi sejak dini. Bila hal ini dilakukan mnaka kelebihan kemampuan motorik anak tersebut dapat dioptimalkan dengan memberikan dorongan kegiatan khusus untuk menciptalkan prestasi. Sedangkan bila terdapat kekurang dalam perkembangan motorik lainnya harus diberikan latihan sejak dini agar keterlambatan tersebut dapat diminimalkan.

Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak, Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.
Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.

Perkembangan motorik pada usia tertentu menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.

Pertumbuhan dan perkembangan fisik terbentuk sejak periode prenatal atau dalam kandungan. Perkembangan fisik manusia meliputi berbagai aspek yang dipengaruhi sistem dan fungsi organ tubuh. Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi. Sistem tulang dan otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik. Sistem hormonal atau endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku, emosi dan kepribadian,.

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ dan fungsi system susunan saraf pusat atau otak. Sistem susunan saraf pusat yang sangat berperanan dalam kemampuan motorik dan mengkoordinasi setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, mmelompat, naik turun tangga. Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan menangkap bola serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan 

Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya sangat baik, seperti para atlit yang mempunyai kemapuan lebih dalam berolahraga, tetapi juga terdapat pelukis yang dapat memainkan kuas diatas kanvas karena kemampuan motorik halusnya yang demikian baik. Jensi kelamin juga pun memiliki pengaruh dalam hal ini,  anak perempuan pada usia sekolah mempunyai kelenturan fisiknya sekitar 5 %- 10 % lebih baik dari pada anak laki-laki, tapi kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan melempar lebih tinggi pada anak laku-laki dari pada perempuan.

Sistematika motorik anak adalah dijelaskan Dynamic System Theory yang mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya. Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu perkembangan system syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai berjalan jika system syarafnya sudah matang, proposi kaki cukup kuat menopang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.

Kemampuan motorik anak berkaitan erat dengan self-image anak atau rasa percaya diri. Anak yang memiliki kemampuan motorik yang lebih baik di bidang olah raga akan menyebabkan dia dihargai teman-temannya. Peranan kemampuan motorik pada anak juga berpengaruh terhadap dorongan anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan komputer, bermain bola bola atau memainkan alat elektorik atau mainan lainnya..

Dengan kemampuan motorik baik, anak lebih dapat beradaptasi dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Kemampuan beradaptasi tersebut adalah anak dapat lebih dapat berteman dengan sesame saat melakukan aktifitas dengan minat yang sama dengan bermain bola atau menggambar. Sehingga dengan perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang terpinggirkan.

Deteksi Dini Kemampuan Motorik Anak

Deteksi dini dan pemantauan perkembangan motorik anak dengan melakukan tes Denver. Tes ini membagi perkembangan anak jadi empat, yaitu perkembangan personal sosial, perkembangan bahasa, serta perkembangan motorik kasar dan motorik halus adaptif. Perkembangan bayi akan diamati setiap 1 bulan sekali. Sedangkan balita, atau tepatnya setelah anak menginjak usia 2 tahun ke atas, cukup 3 bulan sekali. Tes Denver merupakan checklist untuk mempermudah pemantauan akan perkembangan anak, apakah anak sesuai dengan perkembangan usianya saat itu atau tidak. Apakah anak sesuai dengan perkembangan anak sudah sesuai dengantahapan perkembangan usianya.

Deteksi Dini kemampuan Motorik Halus dan motorik kasar

Usia 1-2 tahun

Motorik Kasar
Motorik Halus

• merangkak
• berdiri dan berjalan beberapa langkah
• berjalan cepat
• cepat-cepat duduk agar tidak jatuh
• merangkak di tangga
• berdiri di kursi tanpa pegangan
• menarik dan mendorong benda-benda berat
• melempar bola
• mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk
• membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan
• menyusun menara dari balok
• memindahkan air dari gelas ke gelas lain
• belajar memakai kaus kaki sendiri
• menyalakan TV dan bermain remote
• belajar mengupas pisang

Usia 2-3 tahun

Motorik Kasar
Motorik Halus

• melompat-lompat
• berjalan mundur dan jinjit
• menendang bola
• memanjat meja atau tempat tidur
• naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir
• berdiri dengan 1 kaki
• mencoret-coret dengan 1 tangan
• menggambar garis tak beraturan
• memegang pensil
• belajar menggunting
• mengancingkan baju
• memakai baju sendiri

Usia 3-4 tahun

Motorik Kasar
Motorik Halus

• melompat dengan 1 kaki
• berjalan menyusuri papan
• menangkap bola besar
• mengendarai sepeda
• berdiri dengan 1 kaki
• menggambar manusia
• mencuci tangan sendiri
• membentuk benda dari plastisin
• membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi

Usia 4-5 tahun

Motorik Kasar
Motorik Halus

• menuruni tangga dengan cepat
• seimbang saat berjalan mundur
• melompati rintangan
• melempar dan menangkap bola
• melambungkan bola
• menggunting dengan cukup baik
• melipat amplop
• membawa gelas tanpa menumpahkan isinya
• memasikkan benang ke lubang besar

Tahap Perkembangan Motorik Anak Secara Umum

Usia
Tahap Perkembangan

Tiga tahun

  • Berdiri di atas salah satu kaki selama 5-10 detik
  • Berdiri di atas kaki lainnya selama beberapa saat
  • Menaiki dan menuruni tangga, dengan berganti-ganti dan berpeganngan pada peganngan tangga
  • Berlari berputar-putar tanpa kendala
  • Melompat ke depan dengan dua kaki 4 kali
  • Melompat dengan salah satu kaki 5 kali
  • Melompat dengan sebelah kaki lainnya dalam satu lompatan
  • Menendang bola ke belakang dan ke depan dengan mengayunkan kaki
  • Menangkap bola yang melambung dengan mendekapnya ke dada
  • Mendorong, menarik dan mengendarai mainan beroda atau sepeda roda tiga
  • Mempergunakan papan luncur tanpa bantuan
  • Membangun menara yang terdiri dari 9 atau 10 kotak
  • Menjiplak garis vertical, horizontal dan silang
  • Menjiplak lingkaran
  • Mempergunakan kedua tangan untuk mengerjakan tugas.
  • Memegang kertas dengan satu tangan dan memepergunakan gunting untuk memotong selembar kertas berukuran 5 inci persegi menjadi dua bagian.

Empat tahun

  • Berdiri di atas satu kaki selama 10 detik
  • Berjalan maju dalam satu garis lurus dengan tumit dan ibu jari sejauh 6 kaki
  • Berjalan mundur dengan ibu jari ke tumit
  • Lomba lari
  • Melompat ke depan 10 kali
  • Melompat kebelakang sekali
  • Bersalto/ berguling ke depan
  • Menendang secara terkoordinasi ke belakang dank e depan dengan kaki terayun dan tangan mengayun kea rah berlawanan secara bersamaan.
  • Dengan dua tangan menangkap bola yang dilemparkan dari jarak 3 kaki
  • Melempar bola kecil dengan kedua tangan ke pada seseorang yang berjarak 4-6 kaki darinya
  • Membangun menara setinggi 11 kotak
  • Menggambar sesuatu yang berarti bagi anak tersebut. Dapat dikenali orang lain
  • Mempergunakan gerakan-gerakan jemari selama permainan jari
  • Menjiplak gambar kotak
  • Menulis beberapa huruf

Lima tahun

  • Berdiri di atas kaki yang lainnya selama 10 detik
  • Berjalan di atas besi keseimbangan ke depan, ke belakang dan ke samping
  • Melompat ke belakang dengan dua kali berturut-turut
  • Melompat dua meter dengan salah satu kaki
  • Mengambil satu atau dua langkah yang teratur sebelum menendang bola
  • Menangkap bola tennis dengan kedua tangan
  • Melempar bola dengan memutar badan dan melangkah ke depan
  • Mengayun tanpa bantuan
  • Menangkap dengan mantap
  • Menulis nama depan
  • Membangun menara setinggi 12 kotak
  • Mewarnai dengan garis-garis
  • Memegang pensil dengan benar antara ibu jari dan 2 jari
  • Menggambar orang beserta rambut dan hidung
  • Menjiplak persegi panjang dan segi tiga
  • Memotong bentuk-bentuk sederhana.

Dalam penelitian yang dilakukan Widodo Judarwanto seringkali seorang anak lebih dominan pada salah satu kemampuan motorik halus atau atau motorik kasar. Dalam peneilitian tersebut didapatkan 2 kelompok besar anak dengan kemampuan dan karakteristik tertentu.Bila seorang mengalami gangguan motorik kasar biasanya seringkali diikuti oleh gangguan keseimbangan atau gangguan vestibularis dan gangguan sensoris.Gangguan sensoris yang terjadi adalah sensitif terhadap rangsangan  suara (frekuensi tinggi) ,  rangsangan cahaya (silau) dan rangsangan raba (jalan jinjit, flat foot, mudah geli, mudah jijik). Pada gangguan sensoris pada rangsangan raba kaki  anak sering mengalami jalkan jinjit atau kaki tidak dapat menapak dengan baik dapat dilihat pada aloas kali yang dipakai seringkali menipis tidak rata. Kondisi inilah yang sering terjadi anak terlambat jalan atau mempunya kontribusi kelainan kaki berbentuk O atau X. Pada anak yang mengalami gangguan motorik halus biasanya seringkali disertai gangguan konsentrasi tetapi mempunyai kemampuan kecerdasan motorik kasar atau olahtraga yang baik/

1. Karakteristik Anak dengan Kecerdasan Motorik Kasar Baik

  • Kemampuan berjalan cepat mengikuti fase duduk dan merangkak sesuai usia yaitu 6-8 bulan
  • Sangat senang berolah raga yang berkaitan dengan kaki khususnya sepakbola dan berlari. Biasaya anak dalam kelompok ini menyenangi hampir semua jenis olah raga
  • Biasanya anak lebih senan bermain di luar rumah tidak senang aktifitas di dalam rumah
  • Prestasi olahraga sangat bagus
  • Mempunyai kendala dalam aktifitas motorik halus seperti menulis, menggambar dan kerajinan tangan.
  • Tidak senang dengan aktifitas membaca dan kerajinan tangan.
  • Kelebihan semua olahraga akan berprestasi baik kecuali apada beberapa kasus olahraga dengan kemampuan tangan dan senam tidak optimal.
  • Harus sering dilatih ketrampilan halus seperti melukis , menggambar atau bermain permainan motorik halus
  • Harus dioptimalkan kemampuan kecerdasan motorik kasarnya seperti olahraga  agar berprestasi

2. Karakteristik Anak  dengan Kecerdasan Motorik Halus Baik

  • Kegiatan-kegiatan seperti memakai baju, menggunting, menggambar dan menulis lebih mudah dan lebih baik dilakukan.
  • Kemampuan berjalan agak terlambat. Demikian pula kemampuan  motorik lainnya terlambat seperti bolak-balik, duduk atau merangkak tidak sesuai usia. Bahkan biasanya anak tidak mengalami fase merangkak.
  • Sering mengalami gangguan motorik kasar biasanya seringkali diikuti oleh gangguan keseimbangan atau gangguan vestibularis dan gangguan sensoris
  • Pada usia di bawah 2-3 tahun bila berjalan sering sempoyongan, sering tersandung atau terjatuh dan bila jatuh sering terbentur kepala. Padahal anak lainnya bial jatuh jarang terbentur kepalanya.
  • Sering mengalami masalah gangguan saluran cerna terutama saat bayi dengan keluhan utama sering muntah, Gastrooesepageal refluks dan gangguan cerna lainnya seringkali.
  • Biasanya penderita ini juga mengalami gangguan koordinasi  motorik mulut seperti keterlambatan bicara, gangguan berbicara (cadel, mengucapkan kata yang tidak jelas atau hanya ujung-ujungnya) dan mengalami gangguan mengunyah dan menelan. Gangguan mengunyah dan menelan ini diistilahkan dengan picky eaters atau pemilih. Biasanya makanan yang sering dihindari atau tidak disukai adalah sayur tertentu seperti kangkung, sawi, empal daging sapi atau nasi atau makanan lain yang berserat. Makanan yang disukai adalah mi, telor, daging ayam, sayur tertentu seperti wortel, brokoli, bayam, kentang, krupuk, biscuit atau makanan yang remnyah, “kriuk” atau crispy lainnya. Hal ini terjadi bukan karena suka tidak suka tetapi masalah makan yang udah dikunyak atau tidak. Biasanya kelompok anak seperti ini sering terjadi pada penderita alergi dan intoleransi makanan
  • Gangguan sensoris yang terjadi adalah sensitif terhadap rangsangan  suara (frekuensi tinggi) ,  rangsangan cahaya (silau) dan rangsangan raba (jalan jinjit, flat foot, mudah geli, mudah jijik). Pada gangguan sensoris pada rangsangan raba kaki  anak sering mengalami jalkan jinjit atau kaki tidak dapat menapak dengan baik dapat dilihat pada aloas kali yang dipakai seringkali menipis tidak rata. Atau posisi kaki tidak baik seperti bentiuk ”O” atau ”X”.
  • Tidak menyenangi olahraga atau aktifitas berlari. Biasanya anak lebih nyaman bermain dalam rumah tidak senang aktifitas di luar rumah
  • Senang bermain game atau computer atau membaca
  • Harus sering dilatih ketrampilan motorik kasar dan keseimbangan seperti bermasin ayunan, renang, bermain luncuran, berjalan di atas balok titian, bermain ayunan. Pada bayi dilakukan dengan senam bayi atau berlatih keseimbangan dengan balon karet dilakukan posisi duduk, tengkurap dan terlentang di atas ba;on karet tersebut dann dilakukan gerakan atau goyangan dalam 5-15 menit secara kontinyu dan bertahap.
  • Harus dioptimalkan kemampuan kecerdasan motorik kasarnya seperti olahraga  agar berprestasi
  • Olahraga yang berkaitan dengan ketrampilan tangan berpotensi dapat berkembang seperti basket. tennis, golf, tennis meja atau bulutangkis.

Stimulasi dan intervensi Sejak dini

Stimulasi yang bisa diberikan unruk mengoptimalkan perkembangan motorik anak adalah:

  • Lakukan stimulasi dan permainan yang bersifat : kemampuan kontrol motorik koordinasi mata dan tangan, kemampuan memecahkan persoalan, emampuan mengikuti petunjuk dan arahan, kemandirian dan kepercayaan diri dan melatih swensitivitas indra peraba.
  • Keterampilan berolah raga (seperti senam) atau menggunakan alat-alat olah raga. Dan latihlah gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat dan berlari.
  • Perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot. Jika kegiatan anak di dalam ruangan, pemaksimalan ruangan bisa dijadikan strategi untuk menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk berlari, berlompat dan menggerakan seluruh tubuhnya dengan cara-cara yang tidak terbatas. Selain itu, penyediaan peralatan bermain di luar ruangan bisa mendorong anak untuk memanjat, koordinasi dan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas dan juga bagian bawah. Stimulasi-stimulasi tersebut akan membantu pengoptimalan motorik kasar. Sedangkan kekuatan fisik, koordinasi, keseimbangan dan stamina secara perlahan-lahan dikembangkan dengan latihan sehari-hari. Lingkungan luar ruangan tempat yang baik bagi anak untuk membangun semua keterampilan ini.
  • Kemampuan motorik halus bisa dikembangkan dengan cara anak-anak menggali pasir dan tanah, menuangkan air, mengambil dan mengumpulkan batu-batu, dedaunan atau benda-benda kecil lainnya dan bermain permainan di luar ruangan seperti kelereng. Pengembangan motorik halus ini merupakan modal dasar anak untuk menulis. Berlatih secara rutin keterampilan untuk menulis dan menggambar.
  • Latihan ketrampilan motorik kasar dan keseimbangan seperti bermasin ayunan, renang, bermain luncuran, berjalan di atas balok titian, bermain ayunan. Pada bayi dilakukan dengan senam bayi atau berlatih keseimbangan dengan balon karet dilakukan posisi duduk, tengkurap dan terlentang di atas ba;on karet tersebut dann dilakukan gerakan atau goyangan dalam 5-15 menit secara kontinyu dan bertahap.
  • Status gizi dan asupan nutrisi juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan motorik anak. Pada keadaan kurang energi dan potein (KEP), anak menjadi tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak mampu berkonsentrasi. Akibatnya, anak dalam melakukan kegiatan eksplorasi lingkungan fisik di sekitarnya hanya mampu sebentar saja dibandingkan dengan anak yang gizinya baik, yang mampu melakukannya dalam waktu yang lebih lama. Untuk melakukan suatu aktivitas motorik, dibutuhkan ketersediaan energi yang cukup banyak. Tengkurap, merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari melibatkan suatu mekanisme yang mengeluarkan energi yang tinggi, sehingga yang menderita KEP (Kurang Energi Protein) biasanya selalu terlambat dalam perkembangan motor milestone. Sebagai contoh, pada anak usia muda, komposisi serat otot yang terlibat dalam pergerakan kontraksi kurang berkembang pada anak yang kurang gizi. Keadaan ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang sehingga terjadi pertumbuhan badan yang terlambat.
  • Permainan yang sangat membantu mengasah kemampuan motorik halus si kecil, dan yang tak kalah penting mereka menyukainya. Salah satu contohnya adalah memasukkan kunci dalam celah.Caranya : Ambil lima kunci yang besarnya hampir sama. Buatlah sebuah celah pada tutup kaleng yang terbuat dari plastik. Celah ini harus cukup besar sehingga kunci akan lebih mudah masuk ke wadah dengan sedikit dorongan. Kemudian minta sikecil untuk memaskkan kunci-kunci ini ke dalam wadah melalui celah tutup. Kunci yang dimasukkan ini akan mengeluarkan bunyi bila terjatuh ke dalam dasar keleng. Tirukan secara verbal bunyi kunci yang jatuh ini. inta sikecil menjatuhkan semua kunci ini sampai semuanya berada dalam kaleng. Selanjutnya buka tutup kaleng, keluarkan semua kunci dan ulangi masukkan lewat celah seperti langkah awal di atas. Sebagai variasi benda-benda lain dapat digunakan. Misalnya kancing, uang logam dan benda-benda lain yang dapat masuk lewat celah. Benda-benda ini tidak hanya memberikan pengalaman baru untuk si kecil.

End Point :

  • Kemampuan motorik setiap anak berbeda, pada umumnya anak yang mempunyai kemampuan motorik halus baik mengalami kemampuan motorik kasar yang kurang baik begitu juga sebaliknya. Secara umum terdapat kelompok anak dengan kemampuan motorik halus lebih dominan dan kemampuan motorik kasar lebih dominan
  • Stimulasi dan intervensi sejak dini untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan motorik harus dilakukan sejak dini sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya.
  • Orangtua harus dapat memahami dan mendeteksi kelebihan dan kekurangan kecerdasan motorik anak sehingga dapat meningkatkan prestasi pada kelebihannya tetapi sebaliknya dapat melatih kekurangannya agar tidak lebih tertinggal.
  • Kelebihan motorik halus dan motorik kasar seorang anak bila terdeteksi sejak dini dan dilakukan stimulasi dan latihan lebih rutin sejak kecil akan menghasilkan prestasi besar sesuai dengan kelebihan tingkat motoriknya. Bila tidak dilakukan stimulasi dan latihan Ssejak dini hanya akan menghasilkan sekedar hobi bagi aktifitas yang digelutinya.

Cara Membuat AutoBlog Dari Blogspot

Blog Auto Generate Content (AGC) atau yang lebih sering disebut dengan blog auto content adalah blog yang mampu mengisi sendiri artikel (content blog) tanpa perlu bersusah payah menulis/menerbitkan artikel. Jadi kita bisa duduk santai, dan blog akan terisi artikel dengan sendirinya.
Sebenarnya saya tidak ingin share tutorial ini, kenapa? Karena jika anda melakukan hal ini, maka sama saja anda melanggar aturan dari google. Namun sekedar untuk menambah wawasan, maka saya akan share artikel ini. Sebenarnya caranya sangat mudah, karena kita hanya menggunakan layanan dari Gmail dan rss forwarder saja. Setelah itu, maka Blog Auto Generate Content (AGC) Dari Blogspot (Auto Content Blog) anda sudah jadi. Tapi disini saya tidak sarankan untuk menjadikan Blog Auto Generate Content (AGC) Dari Blogspot (Auto Content Blog) ini untuk menjadi blog utama anda, ataupun anda melakukan optimasi habis-habisan untuk blog ini. Karena jika ketahuan google, maka blog anda bisa saja di hapus.
Untuk belajar tutorial ini, sebaiknya siapkan dulu peralatan dan bahan seperti di bawah ini:

  1. Email baru/Akun Gmail baru (Jangan gunakan akun blogger utama anda untuk membuat Blog Auto Generate Content (AGC) Dari Blogspot (Auto Content Blog), karena bisa saja akun anda yang berisi blog utama anda akan di hapus google).

Cara Membuat Blog Auto Generate Content (AGC) Dari Blogspot (Auto Content Blog):

Step1

Pembuatan dan Persiapan Blogspot
1. Buat blog baru menggunakan email baru anda.
2. Setelah selesai, langsung masuk ke Pengaturan>Email&Seluler
3. Aktifkan fitur pengeposan via email anda. caranya masukkan email yang akan anda tuju. Saya misalkan alamat email saya (akun blogger): blablabla@gmail.com. Maka pada opsi Pengeposan via email, masukkan email blog sesuai keinginan anda (saya misalkan milik saya blablabla.phonecompi@blogger.com).
4. Pada opsi Pengeposan via email. pilih Publikasikan segera email
Keterangan:
yang berwarna merah sesuaikan dengan keinginan anda.

Settingan pengeposan via email

4. Simpan.

Step2

Pengarahan Feed RSS Blog Lain ke Email Kita
1. Pergi ke situs http://rssforward.com/
2. Masukkan URL situs lain yang akan anda pasang artikelnya pada blog Auto Generate Content (AGC) Dari Blogspot (Auto Content Blog) kita.
3. Tekan Subscribe via Email.

Rss Forward

4. Akan muncul halaman seperti di bawah ini:

masukkan email anda

Isi opsi dengan:

  • Send Email To : Email anda/email pemilik blog AGC (milik saya blablabla@gmail.com). Nantinya setiap situs tersebut update, maka artikel tersebut akan dikirim langsung ke email anda.
  • With Updates From : Saya sarankan menggunakan feed RSS
  • Subscription Type : Pilih normal
5. Klik Subscribe , maka akan muncul halaman seperti di bawah ini

Informasi Feed

Step3

Pengarahan Inbox Email Dari RSSForward ke AGC Blogspot
1. Masuk ke email anda. Masuk ke Settings (Setelan)>Forwarding and POP/IMAP (Penerusan dan POP/IMAP).
2. Masukkan email blogger yang anda sesuaikan (step1) tadi kedalam form Tambahkan Alamat Penerusan (milik saya blablabla.phonecompi@blogger.com) dan klik tombol kirim petunjuk verifikasi.

3. Buka Tab Baru browser anda, lalu pergi ke blogger.com dan masuk ke dasbor blogger Blog AGC anda,Klik Edit entri. Akan ada beberapa entri artikel disana.

4. Buka entri Gmail Forwarding. Ikuti Instruksi yang di berikan pada entri tersebut. (akan ada link konfirmasi. Klik link-nya)

5. masuk kembali ke Gmail anda. Ke Settings (Setelan)>Filter. Klik tombol buat filter baru. akan muncul beberapa form seperti di bawah ini:

6. Masukkan form dari (From) dengan email : donotreply@rssforward.com. Klik Next (Langkah berikutnya). Form lain biarkan saja kosong.
7. Pada Choose Action pilih Forward it to. Pilih alamat email blogger anda (blablabla.phonecompi@blogger.com). Lalu klik Create Filter.

8. Semua step selesai. Sekarang anda memiliki blog AGC sendiri. Hanya tinggal menunggu situs yang anda copy feed nya update artikel. Bagaimana? kelihatannya emang sulit, tapi setelah di pahami ternyata mudah.

sumber : Phonecompi

Kiat-Kiat Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa

Prof. Ir. Urip Santoso, M.Sc., PhD.

Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

            Dalam era globalisasi ini banyak kemudahan yang dapat dinikmati oleh manusia. Jika di masa lalu pergi ke Mekah memerlukan waktu berbulan-bulan, maka sekarang  hanya membutuhkan waktu  beberapa jam saja. Jika pergi ke bulan di masa lalu merupakan impian semata, maka di masa sekarang bukan lagi sekadar impian. Jika di masa lalu untuk dapat berkomunikasi jarak jauh harus mesu raga, sekarang cukup angkat telepon, HP atau sejenisnya.

            Apa yang menjadi sebab terjadinya lonjakan fasilitas? Mungkin pertanyaan tersebut kadang mampir ke benak kita. Kita dapat menikmati semuanya ini dikarenakan perkembangan ipteks yang begitu pesat. Perkembangan ipteks yang begitu dahsyat terjadi karena segelintir manusia rela bersusah payah  berpikir, berkreativitas dan meneliti gejala atau hukum alam semesta ini. Pada jaman dulu untuk mencapai teknologi  tertentu diperlukan waktu sampai ratusan atau bahkan ribuan tahun. Semuanya dilakukan melalui serangkaian pengamatan dan/atau penelitian. Oleh sebab itu, penelitian merupakan faktor penting untuk mendorong perkembangan ipteks. Jika dikaitkan dengan kemajuan suatu negara, negara yang maju dalam penelitian  akan menjadi  negara maju, negara yang mampu menguasai dunia. Di negara maju, penelitian selalu dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan.

            Kita ambil contoh misalnya perusahaan mobil Toyota. Toyota sebelum meluncurkan “Kijang” nya di Indonesia, ia telah melakukan  serangkaian penelitian tentang selera konsumen di Indonesia. Berbagai aspek diteliti dengan cermat agar produk mobil yang hendak diluncurkan laku keras. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Toyota memproduksi  mobil kijang yang terbukti sangat laku di Indonesia.

            Untuk dapat meneliti, seorang peneliti harus menguasai metode penelitian yang merupakan rangkaian kegiatan dari perumusan masalah sampai dengan pembuatan laporan penelitian (Gambar 1).

Perumusan permasalahan

Penyusunan Di-sain Penelitian

Penentuan sampel

Penyusunan Teknik Pe- ngumpulan Data

Rencana Analisis Data

Penyederha-naan dan Tabulasi data

Analisis Data

Penulisan Laporan

Pengum-pulan data

Gambar 1. Tahapan Penelitian Ilmiah

Menggali dan Merumuskan  Masalah

a. Menggali Masalah

Banyak masalah yang terdapat di alam semesta ini. Dari masalah sosial manusia, hewan atau mungkin juga tumbuhan sampai dengan masalah-masalah eksakta, dan bahkan masalah gaib.  Masalah tersebut ingin dijawab, dipecahkan, diatasi, dicari jalan keluarnya secara ilmiah. Memang tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kajian ilmiah atau hasil pikir manusia, misalnya masalah yang berkaitan dengan hal-hal yang gaib. Menggali masalah barangkali berbeda dengan “mencari-cari masalah”. Menggali masalah berarti mengungkapkan masalah-masalah yang ada, menyeleksi masalah yang penting dan mencoba memecahkan masalah tersebut untuk kesejahteraan bagi masyarakat luas. Oleh sebab itu, penelitian juga sebaiknya memperhatikan tata nilai di masyarakat.

Penelitian-penelitian yang bertentangan dengan tata nilai masyarakat memang perlu dihindari. Hal ini untuk mencegah timbulnya perilaku masyarakat yang cenderung negatif. Dalam masyarakat Islam, misalnya, adalah kurang tepat jika seorang peneliti meneliti bagaimana memproduksi babi yang efisien. Akan tetapi, barangkali akan relevan jika seorang peneliti meneliti dampak negatif mengkonsumsi daging babi dipandang dari sudut kesehatan.

Masalah penelitian  bisa muncul dari ;

1.      Dari kehidupan sehari-hari yang kita amati, rasakan, kita hayati dan kita renungkan.

2.      Dari pembicaraan masyarakat luas yang sedang hangat.

3.      Dari prioritas nasional dan atau prioritas topik penelitian yang diminta oleh penyandang dana.

4.      Dari berbagai tulisan yang dimuat di berbagai media masa.

5.      Dari buku-buku pelajaran yang memuat berbagai teori, konsep, atau prinsip.

6.      Dari hasil-hasil penelitian baik dari peneliti maupun dari orang lain.

7.      Dari diskusi-diskusi ilmiah, seminar, kuliah, wawancara dll.

8.      Pengalaman pribadi atau orang lain.

9.      Analisis bidang pengetahuan.

10.  Ulangan serta perluasan penelitian.

11.  Cabang studi yang sedang dikerjakan.

12.  Praktek serta keinginan masyarakat.

b. Merumuskan Masalah

Setelah menemukan masalah yang menarik, langkah berikutnya adalah merumuskan masalah. Banyak pertimbangan yang harus dilakukan agar supaya masalah yang dipilih nantinya akan menjadi rumusan yang baik (yaitu yang penting, menarik, punya arti yang luas dan secara operasional dapat diteliti). Untuk itu, diperlukan kajian yang cukup agar suatu masalah dapat dirumuskan.  Untuk itu yang bisa dilakukan antara lain adalah:

1.      menetapkan alternatif masalah.

2.      Mengadakan telaah kepustakaan dan studi pendahuluan.

3.      Pilih salah satu masalah yang terbaik.

4.      Telaah kepustakaan dan studi pendahuluan khusus.

5.      Pahami kait berkaitnya masalah.

6.      Nilailah luas sempitnya masalah.

7.      Tetapkan sudut pandang atau pendekatan.

Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti/ditulis. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti/ditulis (kerangka pemecahan masalah), hipotesis (jika ada) yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi dan lingkup yang menjadi batasan penelitian/tulisan. Uraian perumusan masalah tidak selalu dalam bentuk pertanyaan.

            Kerangka pemecahan masalah merupakan kerangka berpikir secara teoritis maupun empirik untuk memecahkan masalah yang sudah diidentifikasi. Disini digambarkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan untuk memecahkan masalah yang dirumuskan. Bagaimana proses pemilihan alternatif itu sampai terpilih cara pemecahan yang paling baik yang akan dilakukan. Kemukakan alternatif terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Uraikan alasan logiknya mengapa kita mengemukankan hal tersebut. Kemukakan kelebihan “metode” pemecahan masalah dibandingkan dengan yang sudah ada sehingga diharapkan  “metode” tersebut dapat memecahkan masalah tersebut di atas. Metode pemecahan masalah inilah yang nantinya dijabarkan dalam materi dan metode penelitian.

Merumuskan hipotesis

Penggunaan hipotesis dapat didasarkan kepada permasalahan dan tujuan penelitian kita. Tidak ada keharusan dalam sebuah penelitian dimulai dengan hipotesis. Sebagai contohnya adalah pada penelitian eksploratif. Pada penelitian jenis ini, hipotesis hampir sulit dirumuskan, sehingga banyak penelitian eksploratif tidak menggunakan hipotesis. Penelitian eksploratif merupakan penelitian pendahuluan, sebagai langkah awal untuk penelitian yang lebih mendalam. Meskipun demikian dalam penelitian eksploratif sekalipun harus ada pedoman yang dapat membatasi atau memberi pedoman atau arah penelitian yang hendak dilakukan. Oleh sebab itu, setidak-tidaknya suatu penelitian agar bisa dilakukan harus ada pertanyaan atau perumusan masalah yang hendak dikaji.

Lain halnya dengan penelitian yang  langkah pokoknya disusun oleh komponen masalah-hipotesis-data-analisis-kesimpulan, maka hipotesis merupakan suatu keharusan. Pada jenis penelitian ini, hipotesis disusun   berdasarkan teori-teori atau fakta-fakta yang telah ada. Hipotesis inilah yang kemudian diuji kebenarannya melalui penelitian.

Apa Itu  Hipotesis?

            Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Dinyatakan sementara karena hipotesis disusun berdasarkan teori dan fakta yang ada, dimana hal ini perlu diuji kebenarannya.

            Hipotesis amat berguna dalam penelitian antara lain sebagai berikut (Nazir, 1988):

a.       memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.

b.      Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta.

c.       Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta ke dalam kesatuan penting dan menyeluruh.

d.      Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

Menggali Hipotesis

            Salah satu cara untuk menggali hipotesis adalah dari berbagai informasi baik dari karya ilmiah, buku, fenomena alam atau dari pengalaman pribadi maupun orang lain, wawasan, imajinasi, data yang tersedia dll.

Seperti yang telah penulis uraikan bahwa hipotesis dapat disusun dari fakta-fakta yang dirangkum dalam tinjauan pustaka. Dari analisis dan sintesis berbagai hasil penelitian, maka kita dapat menghasilkan  simpulan. Simpulan dari telaah pustaka dapat merupakan konsep yang masih memerlukan pembuktian. Nah, konsep tersebut dapat dijadikan hipotesis dari penelitian anda. Mungkin pula setelah kita merangkai berbagai hasil penelitian diperoleh suatu konsep argumentatif yang secara logik dapat diterima tanpa harus dibuktikan melalui penelitian karena sudah terbukti kebenarannya dengan sendirinya. Konsep temuan anda tersebut dapat dijadikan dasar untuk menyusun hipotesis. Caranya, anda hubungkan konsep anda dengan fenomena lain yang berkaitan dengan masalah yang akan anda teliti.

            Dari uraian tersebut, maka seorang peneliti harus mempunyai banyak informasi tentang masalah yang akan dipecahkan. Kita dapat mencari informasi dari berbagai artikel yang dapat kita cari di jurnal-jurnal ilmiah, internet atau sumber informasi lainnya. Banyak informasi saja tidak cukup. Peneliti harus mampu memilih informasi-informasi yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti serta kemudian menganalisis dan  mensintesisnya sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan. Ini berarti seorang peneliti harus mampu menghubungkan suatu fakta dengan fakta yang lain dalam fenomena yang sedang/akan diteliti.

Merumuskan hipotesis

            Setelah menggali hipotesis, tiba saatnya kita merumuskan hipotesis. Menurut Nazir (1988) bahwa dalam merumuskan hipotesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu (1) hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan padat serta  spesifik, (2) hipotesis sebaiknya dinyatakan dalam kalimat deklaratif, (3) hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan antara dua atau lebih variable yang dapat diukur, (4) hipotesis harus  dapat diuji, (5) hipotesis sebaiknya mempunyai kerangka teori.

Materi dan Metode Penelitian

Materi dan metode penelitian merupakan bagian yang utama dalam proposal penelitian. Untuk itu anda harus menguraikan  metode penelitian secara bertahap sesuai dengan tuntutan permasalahan  yang akan dipecahkan. Metodologi harus menjawab permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian anda. Seringkali kita gagal dalam menunjukkan keselasaran antara hal tersebut di atas dengan metode penelitian yang kita tulis.

Subjek  dan Objek Penelitian

            Subjek mengacu kepada sesuatu atau seseorang tempat kita memperoleh data, fenomena atau keterangan. Jika kita ingin meneliti perubahan pertumbuhan broiler, maka yang menjadi subjek penelitian adalah broiler, dan yang menjadi objek penelitian adalah perubahan pertumbuhan broiler. Jika kita akan meneliti keadaan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi di Propinsi Bengkulu, maka yang menjadi subjek penelitian adalah perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Yang menjadi sumber informasi bisa perpustakaannya itu sendiri (dokumen, koleksi, tata-ruang, katalogisasi, system klasifikasi, system pelayanan dll.) dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perpustakaan tersebut.

Isi Materi dan Metode Penelitian

            Materi dan  metode penelitian biasanya terdiri atas lokasi penelitian, waktu penelitian, rancangan penelitian, nama materi, metode penelitian, analisis statistik.

1. Lokasi penelitian

Sebutkan lokasi penelitian anda secara jelas. Lokasi penelitian bagi beberapa penelitian sangat penting, karena lokasi yang berbeda akan berpengaruh terhadap hasil penelitian anda. Sebagai contoh anda penelitian tentang pertumbuhan leguminosa. Pertumbuhan leguminosa akan berbeda pada ketinggian yang berbeda. Jika diperlukan data tentang  iklim, letak geografi dll. dapat dicantumkan.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian berkaitan erat dengan kapan penelitian akan dilaksanakan. Untuk beberapa kajian bidang ilmu pencantuman waktu akan penting atau merupakan keharusan. Misalnya pada penelitian sosial pemilihan waktu yang berbeda dapat menghasilkan data yang berbeda pula. Kita juga mengetahui bahwa musim sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian kita.

3. Alat dan bahan penelitian

            Alat dan bahan yang perlu dijelaskan  bagian ini adalah alat dan bahan utama penelitian anda. Pencantuman alat dan bahan harus dilengkapi dengan spesifikasi seperti nama dan diproduksi oleh perusahaan mana. Jika hewan perlu dicantumkan strain, umur, berat badan awal dsb., demikian pula jika anda  menggunakan tumbuhan. Untuk senyawa kimia perlu dicantumkan nama senyawa kimia dan nama produsennya. Penulisan senyawa kimia atau yang lainnya tidak boleh dimaksudkan untuk promosi. Oleh sebab itu, pencantuman merek dagang tidak dibenarkan.

4. Rancangan penelitian

            Pilihan jenis rancangan penelitian mana yang akan dilakukan harus selaras dengan perumusan masalah, hipotesis dan tujuan penelitian. Jika kita akan mengevaluasi ada tidaknya hubungan antara satu variable dengan variable lainnya, maka kita memilih rancangan penelitian korelasi. Jika kita akan mengevaluasi sebab akibat terjadinya sesuatu, atau mengevaluasi apakah suatu variable akan mengakibatkan sesuatu pada variable  yang lain, maka kita memilih penelitian eksperimen. Jika kita memilih penelitian eksperimen, maka tentunya akan lebih lanjut rancangan statistik penelitian yang mana yang akan kita pilih, apakah rancangan acak lengkap, rancangan acak kelompok ataukah rancangan lainnya. Rancangan ini sekalilagi harus mampu menjawab hipotesis. Jika kita ingin mengetahui sejarah sesuatu hal, tentu dipilih penelitian historis. Untuk keperluan penentuan rancangan penelitian, maka anda perlu mempelajari secara mendalam tentang jenis/corak penelitian. Dalam rancangan penelitian ini juga dijelaskan perlakuan-perlakuan yang akan dilakukan (pada metode eksperimen). Penentuan perlakuan dilakukan berdasarkan hasil telaah pustaka dan untuk menjawab hipotesis dan atau perumusan masalah (bagi penelitian yang tidak ada hipotesisnya).

5. Teknik pengumpulan data

            Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, (1) tes, (2) angket, (3) wawancara, (4) observasi, dan (5) telaah dokumen.  Penentuan teknik pengambilan data bergantung kepada tujuan penelitian dan jenis data yang akan diambil dan juga keadaan subjek atau sumber informasi penelitian. Jelaskan juga variable-variabel yang akan diukur. Untuk variable yang sifatnya telah diketahui dan disepakati oleh ilmuwan yang relevan tidak perlu dijelaskan, tetapi variable yang bersifat khusus dan belum disepakati perlu dijelaskan definisi operasionalnya.

6. Metode analitik laboratorium

            Untuk penelitian jenis eksperimen, perlu dicantumkan metode analitiknya. Jika metode tersebut telah banyak diketahui secara luas, maka kita tidak perlu lagi menjelaskan tahapan analisisnya. Akan tetapi, jika kita melakukan modifikasi atau merupakan metode baru maka kita harus menjelaskannya secara rinci.

8. Teknik Analisis Data

Jelaskan teknik analisis data yang anda gunakan. Teknik ini tentunya digunakan untuk dapat menjawab hipotesis.

Agar bagian ini mudah dipahami oleh pembaca, maka anda sebaiknya menulis bagian ini  setahap demi setahap. Memang, urutan judul dalam bagian (sub-bagian) materi dan metode tidak ada aturan penulisan urutan. Yang penting diperhatikan disini adalah urut-urutan yang logis dan jika perlu sesuai dengan tahapan penelitian, sehingga pembaca segera memahami bagian materi dan metode ini. Judul-judul pada sub-bagian akan membantu menjelaskan tatanan tulisan materi dan metode ini. Sub-judul yang baik akan membantu mempermudah pembaca menangkap rangkaian penelitian yang telah dilakukan.

Daftar Pustaka

Amirin, T. M.  1995. Menyusun Rencana Penelitian. PT Raja Grafindo Pustaka, Jakarta.

Lindsay, D. 1988. A Guide to Scientific Writing.  (Penerjemah S. S. Achmadi). UI-Press, Jakarta.

Malo, M. 1997. Metode Penelitian Sosial. Universitas Terbuka, Jakarta.

Mullins, C. J. 1980. The Complete Writing Guide to Preparing Reports, Proposals, Memos, Etc. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, NJ.

Nazir, M. 1988.  Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Santoso, U. 2006. Merancang Penelitian Berskala Nasional. Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, UNIB. Tidak Dipublikasikan.

Organisasi Kemahasiswaan: Dulu, Kini dan Tantangan Masa Depan

by Dwi Harsono

Pendahuluan

Dunia kampus memiliki kondisi yang berbeda dengan jenjang pendidikan yang ada di bawahnya. Mahasiswa tidak hanya dijejali dengan berbagai teori tapi juga harus mengembangkan kemampuannya untuk mempraktekkan teori yang diperolehnya di masyarakat. Hal ini diwujudkan dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan Tridharma Perguruan Tinggi, kampus sebagai tempat seorang mahasiswa menuntut ilmu merupakan kawah candradimuka yang akan ‘menggodog’nya menjadi individu yang lebih memahami dunia di sekitarnya secara nyata. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat merupakan pedoman dalam menjalankan keseluruhan aktivitasnya. Pedoman tersebut menuntut setiap mahasiswa untuk mengembangkan dirinya tidak hanya pada sisi teori tetapi praksis juga menjadi tekanan yang tidak bisa diabaikan.

Tridharma Perguruan Tinggi membekali mahasiswa dengan teori yang mumpuni sehingga kelak akan menjadi ilmuwan yang tangguh. Namun keharusan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan praktik pada diri mereka sehingga menjadi dekat dengan masyarakatnya. Kedekatan dengan masyarakat yang menciptakan mahasiswa yang cepat tanggap dalam merespon permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan dilandasi oleh kemampuan teori di kampus, mahasiswa diharapkan mampu membantu masyarakat memecahkan permasalahan tersebut.

Di samping berkutat di bangku kuliah, mahasiswa diberi kesempatan yang terbuka untuk mengasah kemampuannya dalam bersosialisasi. Sosialisasi sesama mahasiswa dapat dilakukan dengan terlibat dalam kegiatan yang diadakan oleh organisasi kemahasiswaan (Ormawa). Ormawa bisa menjadi tempat yang sangat baik bagi mahasiswa untuk mengembangkan sisi lain dirinya yang tidak diperoleh secara maksimal dari bangku kuliah. Dengan ormawa, mahasiswa dapat mulai melatih kemampuannya dalam berkomunikasi, bekerjasama dan saling menghargai dengan mahasiswa lain. Apabila sudah terlibat penuh dalam ormawa, mahasiswa secara lebih jauh dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting bagi mahasiswa untuk melakuka pengembangan diri dan bisa mengantarkannya mencapai posisi yang bisa jadi prestisius di lingkungan ormawa di kampus. Posisi menjadi ketua Senat atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bisa menjadi bukti bahwa yang bersangkutan memang memiliki kemampuan yang lebih dibanding yang lain. Dalam posisi ini, biasanya mahasiswa tersebut sering dipanggil ‘aktivis’ ormawa di kampusnya. Pada universitas-universitas besar di Indonesia, mahasiswa yang menjadi mantan ketua senat maupun BEM-nya memiliki posisi tawar yang baik dan pengaruh yang besar di dunia kerja maupun jabatan politis di masyarakat.

Peran Mahasiswa

a. Agen Pembaharu

Mahasiswa adalah masyarakat intelek yang mengalami pencerahan dan memahami dengan baik ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Sebagai kelompok yang tercerahkan mahasiswa bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk untuk masyarakatnya. Kebaikan yang terjadi di masyarakat harus didukung tapi apabila masyarakat dirugikan maka mahasiswa siap untuk membantu masyarakat (MTI: 2001).

b. Pilar Demokrasi

Demokrasi adalah wujud dari kerjasama berbagai pilar yang ada dalam masyarakat. Ketidakadilan di masyarakat terjadi ketika ada pihak yang dirugikan. Ketidakadilan menimbulkan kepincangan dalam proses demokratisasi. Mahasiswa merupakan aktor yang berperan penting dalam tegaknya demokrasi sehingga selalu melawan ketidakadilan yang terjadi di masyarakatnya.

c. Penerus bangsa

Sebagai kelompok muda yang berpendidikan, mahasiswa pada masanya akan memegang tanggung jawab untuk memimpin bangsanya. Ketika generasi tua masanya selesai maka generasi muda akan menjadi penerus bagi bangsanya.

Sejarah Perkembangan Organisasi Kemahasiswaan

a. Sebelum Kemerdekaan

Dunia kemahasiswaan di Indonesia berkembang pesat setelah adanya politik etis yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan di Hindia Belanda pada awal abad 20. Salah satu dari politik etis tersebut adalah membuka kesempatan yang lebih banyak pada pemuda pribumi untuk menuntut ilmu pada jenjang pendidikan tinggi. Pemuda pribumi dari kalangan pedagang kaya dan priyayi diperbolehkan untuk menuntut pendidikan tinggi di Stovia maupun sekolah tinggi Teknik di Bandung (cikal bakal ITB). Bahkan beberapa pemuda pribumi dikirim ke Belanda untuk menuntut ilmu, walaupun itu merupakan upaya untuk membuang pemuda pribumi mengikuti kegiatan pergerakan di Indonesia.

Puncak masa ini adalah peristiwa Konggres pemuda Indonesia yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda merupakan kebulatan tekad pemuda untuk mengupayakan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.

b. Masa Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, terjadi pengalihan kekuasaan dari perguruan tinggi peninggalan belanda untuk dikelola oleh pemerintah baru. Hal tersebut diikuti dengan berdirinya universitas-universitas besar yang ada di Indonesia seperti ITB, UGM dan UI. Pada masa ini keterlibatan mahasiswa banyak terfokus untuk menyuarakan proklamasi kemerdekaan melalui media pers baik dalam dan luar negeri.

Pertentangan partai politik dan perubahan kepemimpinan di pemerintahan yang berlarut-larut setelah kemerdekaan mengakibatkan munculnya ketidakpercayaan mahasiswa kepada Presiden sebagai kepala Negara. Kekuasaan presiden yang tanpa batas dan kondisi ekonomi yang semakin buruk memicu munculnya unjuk rasa dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa dengan pemuda bahu-membahu untuk mengajukan tuntutan pada pemerintah yang kemudian di kenal sebagai Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura). Unjuk rasa yang dimotori oleh mahasiswa dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat berhasil melengserkan presiden pada saat itu.

c. Masa Orde baru

Munculnya pemerintahan baru setelah orde lama tidak menyurutkan langkah mahasiswa untuk selalu menyuarakan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat. Dewan Mahasiswa (DEMA) di setiap universitas memiliki peranan penting dalam melakukan kontrol terhadap kebijakan pemerintah karena memiliki kekuatan yang besar apabila disuarakan melalui presidium nasional DEMA. Presidium nasional DEMA merupakan lembaga yang mewadahi DEMA universitas di seluruh Indonesia sehingga pengaruhnya sangat besar terhadap pemerintah. Pimpinan perguruan tinggi tidak bisa campur tangan terhadap kebijakan DEMA di tiap universitas. Bahkan di internal universitas, seluruh ormawa yang ada tergabung dalam DEMA sehingga kekuatannya di tingkat universitas pun cukup besar. Dampaknya, setiap presidium nasional DEMA memprotes kebijakan pemerintah maka seluruh mahasiswa di Indonesia juga bersuara sama.

Bentrokan mahasiswa dengan pemerintah yang didukung militer terjadi pada Peristiwa Malari. Kebijakan pembangunan pemerintah untuk mendatangkan produk luar negeri tidak sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat dan mengakibatkan ketergantungan terhadap negara lain, diantaranya produk Negara Jepang. DEMA mengadakan unjuk rasa untuk menolak produk-produk Jepang dan bertepatan dengan kunjungan perdana menteri Jepang ke Indonesia. Setiap ada kebijakan yang menimbulkan ketidakadilan bagi rakyat, DEMA selalu mengadakan unjuk rasa.

Besarnya kekuatan DEMA bagi pemerintah dianggap bisa mengganggu stabilitas dan menghambat pembangunan sehingga perlu ada aturan yang bisa mengebiri kekuatan DEMA. Pada tahun 1978, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membekukan DEMA (SK No. 037/U/1979) dan mengeluarkan peraturan tentang Normalisasi Kehidupan Kampus dan Badan Koordinasi Kampus (SK No. 0156/U/1978). Tujuan utama peraturan ini adalah untuk mengebiri kekuatan DEMA yang tadinya bersifat nasional menjadi bersifat lokal universitas (HRW: 1998).

Pada tahun 1982, Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang senat mahasiswa diperguruan tinggi dan diperkuat dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi yang semakin mengubah profil organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas (Sudarma: 2005). Organisasi Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama SMPT (senat mahasiswa perguruan tinggi) dan koordinasinya berada di bawah rektor. Dengan peraturan ini, ormawa semakin dikebiri karena dipecah-pecah menjadi kecil. Bahkan untuk tingkat fakultas berada dibawah Pembantu Dekan III (PD III). Tujuannya adalah untuk mengurangi kegiatan mahasiswa dalam berpolitik dan mengembalikan mahasiswa ke kampus untuk belajar.

d. Masa Reformasi

Keberhasilan Orde Baru untuk mengebiri ormawa tidak diikuti dengan keberhasilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa meskipun semakin sulit tidak pernah berputus asa untuk berunjuk rasa menyuarakan ketidakadilan. Dimulai dengan isu suksesi kepemimpinan orde baru, wacana tentang pergantian penguasa mulai deras mengalir dan di kampus-kampus wacana ini terus didengungkan. Kekuasaan Orde baru dibawah kepemimpinan presiden Suharto telah berjalan terlalu lama. Meskipun demikian, kuatnya pemerintah yang didukung militer tidak membuat pemerintah bergeming terhadap isu tersebut.

Keberhasilan mahasiswa dan masyarakat untuk mencabut peraturan tentang SDSB melalui demostrasi besar-besaran memberikan secercah harapan tentang kemungkinan aksi turun ke jalan. SDSB menjadi momentum bagi gerakan mahasiswa untuk kembali turun ke jalan. Pemerintah pun membuat aturan ketat untuk menfasilitasi adanya unjuk rasa.

Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) menyeruak disela-sela kondisi ekonomi yang semakin memburuk. Kondisi tersebut diakibatkan oleh terlalu lamanya Orde baru berkuasa. Di samping itu, krisis yang bersifat multidimensional menjadi permasalahan utama orde baru akibat nilai tukar mata uang yang melemah terhadap dollar. Kepercayaan masyarakat semakin rendah kepada orde baru.

Mahasiswa semakin berani untuk berunjuk rasa meminta suksesi. Puncaknya pada tahun 1998, mahasiswa melakukan serentetan unjuk rasa besar yang meminta suksesi segera di laksanakan. Mahasiswa menganggap kredibilitas orde baru sudah jatuh dan tidak becus mengurus Negara sehingga Negara terpuruk pada krisis multidimensi. Kasus penembakan di Trisakti, Semanggi dan Salemba yang memakan korban mahasiswa menunjukkan bahwa gelombang aksi yang dilakukan mahasiswa tidak bisa dihentikan dengan kekuatan senjata. Sampai akhirnya orde baru punberhasil diturunkan.

Turunnya orde baru merupakan langkah awal untuk melakukan reformasi. Mahasiswa menjadi aktor penting yang melahirkan reformasi sekaligus sebagai pegawal reformasi. Mahasiswa juga tidak akan tinggal diam apabila terjadi penyimpangan dalam era reformasi.

Tantangan Masa Depan

Setiap generasi menghadapi tantangan masa depan yang berbeda-beda. Tantangan tersebut merupakan peluang bagi setiap manusia untuk menghadapinya. Sama halnya dengan mahasiswa, setiap generasi menghadapi tantangan yang berbeda-beda pula. Sejak sebelum kemerdekaan hingga reformasi tantangannya sangat bervariasi. Namun satu hal khusus yang ada pada setiap generasi mahasiswa adalah konsistensi untuk selalu memiliki sikap-sikap sebagai berikut:

• Idealis

Mahasiswa adalah kelompok intelek yang mengetahui salah dan benar sehingga selalu berusaha untuk memperjuangkan kebenaran bagi masyarakatnya.

• Kritis

Mahasiswa adalah kelompok intelek yang selalu resah untuk mempertanyakan ketidakadilan yang terjadi di masyarakatnya.

• Visioner

Mahasiswa adalah kelompok intelek yang bergerak berdasarkan pemikiran yang matang dan menjangkau masa depan yang jauh ke depan

• Peduli Rakyat Kecil

Mahasiswa adalah kelompok intelek yang hatinya selalu bersama rakyat. Ketidakadilan pada rakyat akan menggerakkan mahasiswa untuk meluruskan ketidakadilan tersebut.


Daftar Pustaka

Anonim, 1999, Gerakan Mahasiswa Sebagai Gerakan Pemberdayaan dan Identitas, Masyarakat Transparansi Indonesia, Jakarta

Anonim, 1998, Academic Freedom In Indonesia, Human Right Watch

Sudarma, 2005, Gerakan Mahasiswa dari Masa ke Masa, RADAR Karawang, Mei 2005

Yuddy Chrisnandi, 2001, Gerakan Mahasiswa : Mengembalikan Ruh Perjuangan Reformasi, Dephan RI, Rembug Mahasiswa & Pemuda se-Indonesia
Bandung, 12 Februari 2001